Tiktok Hadirkan Fitur Cek Fakta Selama Pemilu 2024

Fajarpos.com Fajarpos.com
Tiktok Hadirkan Fitur Cek Fakta

Fajarpos.com, Jakarta – TikTok mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap misinformasi selama Pemilu 2024 yang sangat penting dan menunjukkan tanggung jawab platform media sosial dalam menyediakan informasi yang akurat dan aman.

Beberapa fitur dan kebijakan yang diterapkan oleh TikTok melibatkan tombol pelaporan khusus untuk informasi tidak benar, penolakan terhadap konten yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan, penggunaan mitra pemeriksaan fakta independen, dan penolakan terhadap konten teori konspirasi serta informasi yang belum terverifikasi terkait keadaan darurat.

Tindakan ini membantu memastikan integritas informasi di platform dan melindungi pengguna dari penyebaran informasi palsu yang dapat merugikan masyarakat atau proses demokrasi selama Pemilu.

Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menilai, peluncuran ini akan membantu Bawaslu dalam memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat.

“Lewat TikTok Indonesia, kami harapkan ke depan dalam konteks positif bersama-sama dapat saling memberikan informasi kepemiluan, informasi yang cepat untuk segala potensi dugaan pelanggaran,” tutur Lolly di Jakarta, Selasa (28/11/23).

Lewat peluncuran ini, Lolly meminta agar seluruh kalangan masyarakat bisa saling jaga dalam menyebarkan dan membuat konten di platform media sosial. Sehingga dia berharap semakin banyak informasi yang mengedukasi masyarakat, bukan yang menyesatkan.

“Mari jaga pemilu, mari langsung menggunakan pusat panduan pemilu 2024 dimanapun kapanpun melalui usapan dari akun yang Sahabat miliki. Kolaborasi ini untuk menegakkan keadilan hukum pemilu,” tutur Lolly.

Pada kesempatan yang sama, Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos juga mengumumkan bahwa hari ini merupakan awal dari kampanye yang akan berlangsung selama 75 hari ke depan.

Beliau menyoroti fakta bahwa terdapat 204 juta data pemilih, di mana 50 persennya merupakan pemilih dari Generasi X dan Generasi Z yang aktif menggunakan media sosial.

Oleh karena itu, peluncuran ini dianggap penting sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait proses pemilihan, mempertimbangkan peran besar media sosial dalam keterlibatan pemilih generasi tersebut.

“Kami memberikan apresiasi penuh kepada TikTok, yang turut memberikan pendidikan politik dengan cara yang sangat akrab dengan anak muda via media sosial, dalam hal ini pengguna TikTok,” kata Betty.