Fajarpos.com, Jakarta – Perusahaan teknologi Google akan memulai proses penghapusan akun Foto dan Gmail yang tidak aktif mulai tanggal 1 Desember 2023. Langkah ini telah diumumkan oleh Google pada bulan Mei lalu sebagai bagian dari strategi terencana.
Google menjelaskan bahwa akun yang tidak aktif selama dua tahun akan dihapus, termasuk semua kontennya seperti file Drive, Google Foto, dan Dokumen.
Dalam pos di blog The Keyword, Ruth Kricheli, VP manajemen produk Google, menjelaskan bahwa tindakan ini diambil sebagai langkah pengamanan yang diperlukan.
“Jika sebuah akun tidak digunakan dalam jangka waktu lama, kemungkinan besar akun tersebut akan disusupi. Hal ini karena akun yang terlupa atau tidak dijaga sering kali mengandalkan kata sandi lama atau yang digunakan ulang yang mungkin telah disusupi, belum menyiapkan autentikasi dua faktor, dan menerima lebih sedikit pemeriksaan keamanan oleh pengguna,” ungkap Kricheli seperti dilaporkan Forbes.
“Analisis internal kami menunjukkan bahwa akun yang ditinggalkan setidaknya 10x lebih kecil kemungkinannya dibandingkan akun aktif untuk menyiapkan verifikasi dua langkah.
Artinya, akun-akun ini seringkali rentan, dan ketika sebuah akun disusupi, akun tersebut dapat digunakan untuk apa saja, mulai dari pencurian identitas hingga vektor konten yang tidak diinginkan atau bahkan berbahaya, seperti spam,” sambungnya.
Pada 2019, Gmail 1,5 miliar pengguna aktif secara global dan merupakan salah satu layanan email paling populer. Karena popularitas tersebut, dan kemudahan dalam membuat akun, penipu diketahui menargetkan pengguna Gmail.
Google belum merilis informasi mengenai berapa banyak akun yang diklasifikasikan sebagai tidak aktif, tetapi mengingat ukuran basis pengguna, mungkin ada banyak penyimpanan gratis yang didanai perusahaan untuk akun yang tidak aktif.
Namun, beberapa pengguna dan kasus penggunaan dikecualikan dari penghapusan. Akun akan disimpan dari eksekusi jika akun tersebut telah digunakan untuk membeli produk atau langganan Google (seperti membayar ruang penyimpanan tambahan), atau jika akun tersebut merupakan akun untuk organisasi. Kebijakan baru ini hanya berlaku untuk akun Google pribadi.
Google mengatakan akan mengambil pendekatan ‘bertahap’ dengan memulai dengan akun yang dibuat dan tidak pernah digunakan lagi. Perusahaan juga akan mengirimkan peringatan ke alamat email akun, dan alamat pemulihan sebelumnya.
Jika kamu ingin memastikan akunmu tidak termasuk dalam pemusnahan, cukup masuk ke dasbor Google (atau cukup masuk ke akun Gmail) dan Google akan menghitungnya sebagai aktivitas.
Masuk ke YouTube, Drive, atau mengunduh aplikasi di Play Store juga dihitung sebagai aktivitas dan akan menghindarkan akun dari tindakan pembersihan massal.