Pro dan Kontra Label Ulama yang Diberikan ke Sandiaga Uno

Fajarpos.com
Foto: Sandiaga Uno

Jakarta, FAJARPOS.com – Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, memiliki keyakinan Sandiaga Uno berada di level ulama. Sebelum status relegius Sandiaga Uno meningkat menjadi ulama, Sandi memperoleh label santri. Pemberian label ulama ini justru memicu pro dan kontra.

Keyakinan Hidayat Nur Wahid yang menyataka bahwa Sandiaga Uno berada di level ulama, mengacu pada Ayat Suci Al-Qur’an dalam Surat As-Syura dan Surat Al-Fatir.

“Kedua-duanya justru ulama itu tidak terkait dengan keahlian ilmu agama Islam. Satu tentang ilmu sejarah, yaitu dalam Surah Asy-Syura dan Surah Fatir itu justru science, scientist,” kata Hidayat di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/9/18).

Berdasarkan pada dua surat itu, menurut Hidayat, bakal cawapres Sandiaga Uno merupakan seorang ulama. Keulamaan itu ditunjukkan Sandiaga dalam perilakunya.

“Menurut saya sih Pak Sandi itu ya ulama, dari kacamata tadi. Perilakunya, ya perilaku yang juga sangat ulama, beliau melaksanakan ajaran agama, beliau puasa Senin-Kamis, salat duha, salat malam, silaturahim, menghormati orang-orang yang tua, menghormati semuanya, berakhlak yang baik, berbisnis yang baik, itu juga satu pendekatan yang sangat ulama. Bahwa kemudian beliau tidak bertitel ‘KH’ karena memang beliau tidak belajar di komunitas tradisional keulamaan,” tutur Hidayat.

Tetapi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berbeda pandangan dengan Hidaya terkait label ulama yang diberikan pada bakal cawapres Prabowo.

“Baru satu bulan lebih sedikit, PKS mengangkat Sandiaga Uno dari santri menjadi ulama, saat deklarasi Prabowo Sandi, 9 Agustus Presiden PKS menyebut Sandiaga Uno santri post islamisme, kini tokoh PKS Hidayat Nur Wahid sudah mengangkat Sandiaga Uno jadi ulama, ini menggelikan dan menyebalkan,” ujar juru bicara PSI Guntur Romli, Selasa (18/9/18).

Romli berpendapat, sosok ulama sesungguhnya adalah Ma’ruf Amin sebagai bakal cawapres 2019.

“Kalau mau cari ulama yang asli, ada di Pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin. Kiai Ma’ruf ulama asli, Ketua Umum MUI dan Rais Aam PBNU, juga didukung ulama betulan, bukan ulama jadi-jadian, contohnya seperti Yusuf Martak, pengusaha real estate dan jasa umroh tiba-tiba jadi ulama menjelang Pilpres, ini lucu sekali,” cetus Romli.

Ma’ruf juga bertanya-tanya soal label ulama untuk Sandiaga. Ma’ruf menanyakan PKS menganggap ulama itu seperti apa.

“Ya barangkali mereka menganggap ulama itu apa, gitu lo. Jadi kalau mereka ulama, tanya saja dasarnya ulama apa,” kata Ma’ruf Amin di sela penutupan untuk caleg Perindo di iNews Tower, Menteng, Jakarta Pusat.

Tokoh Nahdlatul Ulama ini mempertanyakan alasan Sandiaga dicap ulama. Alih-alih ia enggan mengomentari lebih jauh pernyataan yang dilontarkan Hidayat.

“Saya nggak mau komenlah. Yang memberi label itu alasannya apa?” ucap Ma’ruf.