Kejagung Didesak Periksa Dugaan Keterlibatan Boy Thohir dalam Kasus Korupsi BBM Oplosan Pertamina Patra Niaga

Fajarpos.com
Presdir Adaro Boy Thohir dalam pusaran kasus korupsi BBM PT Pertamina Patra Niaga

JAKARTA –  Koordinator Kajian Politik Merah Putih, Sutoyo Abadi, mendesak tim penyidik Kejagung untuk memeriksa Presdir PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) Garibaldi Thohir alias Boy Thohir Boy Thohir guna mengungkap sejauh mana keterlibatannya dalam dugaan praktik korupsi tersebut.

Dalam beberapa hari ini mencuat narasi dan berita dugaan keterlibatan kakak Menteri BUMN EricknThohir dalam kasus korupsi BBM oplosan PT Pertamina Patra Niaga. Boy Thohir diduga mengendalikan para pejabat Pertamina yang kini mendekam di tahanan.

“Kami menilai Kejagung harus bertindak cepat dan memeriksa Boy Thohir. Ada dugaan kuat bahwa ia memiliki kendali dalam penempatan direksi di Pertamina Patra Niaga yang berkaitan dengan kebijakan bisnis perusahaan,” kata Sutoyo, Selasa (4/3).

Dugaan ini tidak bisa diabaikan mengingat adanya indikasi bahwa posisi strategis di perusahaan negara kerap menjadi ladang kepentingan kelompok tertentu.

Oleh karena itu, dia menegaskan Kejagung harus transparan dan profesional dalam menangani kasus ini.

“Keterlibatan keluarga pejabat dalam urusan bisnis BUMN berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Apalagi jika terbukti ada pengaruh dalam kebijakan internal yang merugikan negara,” ungkap Sutoyo.

Boy diduga mengatur para pejabat Pertamina ini melalui dua orang kepercayaannya, R Harry Zunardi alias AI dan Febri Prasetyadi Suparta alias Mr James. 

Dari penelusuran, R Haryy Zunardi alias AI merupakan sosok yang menggantikan Erick Thohir sebagai Komisaris Utama PT Mahaka Media Tbk (ABBA).  Harry ditunjuk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 2019 atau saat Erick Thohir diangkat menjadi Menteri BUMN. 

Melalui AI ini, Boy diduga mengatur enam pejabat Pertamina yang bertugas menangani masalah impor minyak.

“Mereka adalah Riva Siahaan, Yoki Firnandi, Maya Kusmaya, Sani Dinar Saifuddin, Edward Corne, Agus Purwono,” kata sumber Inilahcom menyebutkan siapa saja yang diduga ‘dibina’ Boy Thohir melalui AI. 

“Jadi secara tidak langsung (enam) tersangka orang Pak Boy yang dibina oleh AI,” kata sumber di kejaksaan. (***)