Kepala Daerah PDIP Tak Ikut Retret, Pengamat: Babak Baru Perlawanan Mega ke Prabowo

Fajarpos.com
Pengamat Politik Citra Institute Yusak Farchan. (Foto: Dok. Pribadi)

JAKARTA – Instruksi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri melarang kadernya ikut retreat kepala daerah di Magelang, menandai babak baru perlawanannya Mega terhadap Presiden Prabowo Subianto.

“Mega sedang mengirim pesan perlawanan kepada Presiden Prabowo sekaligus cek ombak soliditas internal jelang Kongres PDIP,” kata Yusak Farchan, pengamat politik dari Citra Institute, Senin (23/2)..

Yusak berpandangan, absennya kepala daerah dari PDIP dalam acara retreat berpotensi membuat renggang hubungan Prabowo-Mega.

Secara teoritis, tambah Yusak, kepala daerah dalam cabang kekuasaan eksekutif, mestinya memang tunduk kepada Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan pusat, bukan tunduk pada Ketua Umum partai politik.

Dengan absennya kader PDIP dalam retreat beresiko menyulitkan Prabowo dalam mengakselerasikan program-program pemerintah pusat dengan daerah terutama daerah-daerah yang dikuasai PDIP.

“Ketegangan politik Prabowo-Mega saya kira akan terus berlanjut jika masalah Hasto tidak mencapai titik kompromi,” terang Yusak.

Bahkan, papar Yusak, tidak menutup kemungkinan ke depan, PDIP akan semakin agresif mengkritik pemerintah. Jika sasaran kritik PDIP selama ini diarahkan kepada Jokowi, maka ke depan PDIP bisa akan lebih garang ke Prabowo.

Tak ikutnya kepala daerah retret di Magelang akan berdampak pada program prioritas pemerintahan Prabowo.

“Jika Gubernur, Bupati, Walikota tidak sinkron atau tidak tegak lurus dengan Presiden, maka ini akan mengganggu program-program unggulan prabowo seperti MBG,” tandas Yusak.

(***)