Jakarta, Fajarpos Media – Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, bahwa Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar, paling potensial menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Dedi menyebutkan alasan, kenapa Bahtiar paling layak menduduki jabatan tersebut?
“Pertama, latar birokrat Bahtiar dan berada dilingkaran pemerintah pusat, serta tidak punya tendensi kedekatan secara personal dengan elit kekuasaan, ini penting karena menjamin netralitas dalam memimpin DKI Jakarta, agar tidak ada celah upaya politik 2024 di kontestasi politik,” ujarnya, Kamis (22/9/2022).
“Sementara tokoh lain yang diajukan, utamanya Heru Budi jelas punya kedekatan personal dengan Presiden, ini miliki peluang jika Heru membawa kepentingan kedekatan itu, imbasnya bisa politis,” imbuhnya.
Alasan kedua, Bahtiar merupakan alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor yang lulus pada tahun 1995.
“Alasan kedua, sebagai ASN Bahtiar memahami batasan dalam mengelola sumber daya manusia di DKI Jakarta, meskipun hanya di masa transisi, hal ini agar seluruh sumber daya di DKI Jakarta tetap bekerja sebagaimana seharusnya, tidak dijadikan sebagai alat dukungan politik di 2024, karena Bahtiar tentu tidak miliki kepentingan politis itu,” terangnya.
Bahtiar pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan pada 16 Januari 1971 mencuat sebagai kandidat Pj Gubernur DKI Jakarta setelah dalam rapat pimpinan gabungan (rapimgab) DPRD DKI Jakarta yang digelar pada Selasa 13 September 2022. Dan Ia memperoleh dukungan enam suara dari total sembilan fraksi yang ada di DPRD.
Nama Bahtiar baru muncul sebagai calon PJ Gubernur DKI di detik-detik terakhir untuk memimpin ibu kota usai Gubernur DKI Anies Baswedan habis masa jabatannya pada 16 Oktober. ****