Fajarpos.com, Jakarta – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan lahan seluas 500 ribu hektar sebagai persiapan menghadapi ancaman kemarau yang berkepanjangan, juga dikenal sebagai El Nino.
Dalam rangka mengantisipasi hal tersebut, pemerintah meminta sejumlah daerah seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan untuk menyediakan lahan sawah.
Selain itu, ada juga daerah pendamping seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kalimantan Selatan yang diminta untuk berkontribusi dalam penyediaan lahan tersebut.
“Ini daerah paling dekat, karena yang lain butuh transportasi. Kami butuh 500 ribu hektare untuk konsentrasi 3 juta gabah, dibagi 50 persen jadi beras, berati 1,5 juta, ngambil di mana? Salah satunya di Banten, yang butuh proses 100 hari,” ujar Syahrul di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Senin (18/7).
Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa puncak fenomena El Nino diperkirakan akan terjadi pada Agustus hingga September 2023. Untuk menghadapinya, persiapan lahan pertanian dan bahan pangan harus dilakukan sebelumnya.
Syahrul juga mengklaim bahwa sektor pertanian, termasuk Provinsi Banten, telah memberikan dukungan penting bagi perekonomian Indonesia selama tiga tahun terakhir.
Oleh karena itu, syahrul mengatakan bahwa wilayah di ujung barat Pulau Jawa ini dapat membantu menjaga ketahanan pangan Indonesia saat El Nino terjadi nanti.
“Bapak presiden memerintahkan kepada saya untuk mencoba memitigasi dan melihat daerah mana yang memiliki kekuatan pangan kita untuk perberasan, bisa kuat menghadapi cuaca ekstrem menjelang secara global, sesuai petunjuk bapak presiden, karena Banten memiliki tren perkembangan dalam tiga tahun peningkatan akselerasi pertanian yang cukup baik,” terangnya.
Banten akan menyediakan lahan pertanian di Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Tangerang. Di daerah itu, masih tersedia sawah dan lahan pertanian lainnya yang akan mensuplai hasil taninya.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar meminta ketersediaan bibit disiapkan untuk memudahkan petani menanam di lahannya.
“Kita menyumbang pangan nasional nomor 8 di Indonesia. Yang paling penting bibit ya. Kita akan di 5,4 (ton) – 5,6 ton per hektare sawah. Kita dipandang optimistis di Banten untuk mendorong sektor pertanian belum sektor lainnya. Kita seoptimal mungkin, berapa pak menteri mau akan kita siapkan,” ujar Al Muktabar di tempat yang sama.