Fajarpos.com, Tangsel – Nyeri haid adalah suatu kondisi yang umum terjadi dan sering dialami oleh wanita sebelum dan selama menstruasi.
Namun, penting untuk diingat bahwa rasa nyeri saat haid dapat menjadi indikasi masalah medis yang lebih serius, seperti fibroid rahim atau adenomiosis.
Meskipun gejala ini umumnya dapat diatasi dengan tindakan sederhana seperti memijat area perut dan menggunakan kompres air hangat, sebaiknya tetap diawasi dan jika rasa nyeri terus berlanjut atau meningkat, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Ini dapat membantu untuk menentukan apakah ada kondisi medis yang mendasarinya dan jika perlu dilakukan tindakan lebih lanjut untuk penanganan yang tepat.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab nyeri haid berlebihan dan cara mengatasinya berikut ini.
Penyebab nyeri haid berlebihan
Ketika menstruasi terjadi, rahim mengalami kontraksi untuk mengeluarkan lapisan rahim yang tidak diperlukan.
Menurut Mayo Clinic, tubuh akan menghasilkan prostaglandin yang merangsang otot rahim agar berkontraksi. Kontraksi yang semakin kuat dapat menekan pembuluh darah di sekitarnya. Hal ini dapat sementara menghambat aliran oksigen ke dalam rahim, menyebabkan sensasi sakit dan kram.
Namun selain itu, ada beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebab nyeri haid berlebihan, seperti:
- Endometriosis di mana endometrium tumbuh di luar dinding rahim
- Fibroid rahim di mana terdapat jaringan yang bersifat non-kanker tumbuh di dinding rahim dan dapat menyebabkan rasa sakit serta menstruasi yang tidak normal
- Adenomiosis di mana jaringan endometrium tumbuh ke dalam otot-otot rahim sehingga menyebabkan inflamasi, pendarahan hebat saat menstruasi, dan rasa nyeri
- Penyakit radang panggul yang menyerang organ reproduksi wanita dan umumnya disebabkan oleh bakteri menular seksual
- Stenosis spinal di mana mulut rahim berukuran sangat kecil sehingga menghalangi aliran menstruasi dan memicu tekanan berlebihan pada rahim
Meskipun begitu, beberapa wanita juga dapat memiliki faktor risiko untuk mengalami nyeri haid berlebihan, seperti:
- Berusia kurang dari 30 tahun
- Mengalami masa pubertas yang terlalu cepat, atau kurang dari usia 11 tahun
- Mengalami pendarahan hebat selama menstruasi
- Mengalami pendarahan menstruasi yang tidak teratur
- Memiliki riwayat nyeri haid berlebih di dalam keluarga
- Memiliki kebiasaan merokok
Meskipun umumnya merupakan kondisi yang wajar untuk dialami, nyeri haid yang berlebihan bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius.
Cara mengatasi nyeri haid berlebihan
Nyeri haid yang dialami umumnya dapat dikurangi dengan melakukan perawatan mandiri di rumah.
Melansir Healthline, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi nyeri haid berlebihan, seperti:
- Mengompres area panggul atau punggung dengan menggunakan kompres hangat
- Memijat area perut dengan lembut
- Mandi dengan menggunakan air hangat
- Berolahraga secara teratur, namun perlu disesuaikan intensitasnya selama menstruasi
- Makan makanan bernutrisi dengan porsi yang lebih kecil dan frekuensi yang lebih sering
- Melakukan teknik relaksasi, seperti yoga dan meditasi
- Mengonsumsi obat anti-inflamasi, seperti ibuprofen, beberapa hari sebelum memasuki masa haid
- Mengonsumsi vitamin dan suplemen, seperti vitamin B6, B1, E, asam lemak omega-3, kalsium, dan magnesium
- Menyangga kaki dengan bantal ketika berbaring atau tidur dengan lutut ditekuk
- Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi garam, menghindari minum minuman beralkohol, berkafein, dan berpemanis untuk menghindari kembung
Walaupun umumnya tidak dianggap sebagai masalah medis yang serius, disarankan untuk segera mencari bantuan medis apabila nyeri haid mulai mengganggu aktivitas harian Anda.
Nyeri haid atau nyeri panggul yang muncul secara tiba-tiba dapat menjadi indikasi infeksi yang memerlukan penanganan medis segera.
Untuk menentukan penyebab nyeri haid yang berlebihan, disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini akan membantu Anda mendapatkan diagnosis yang tepat dan menerima pengobatan serta perawatan yang sesuai.
Sebaiknya hindari melakukan diagnosis sendiri dan mengonsumsi obat-obatan tanpa rekomendasi medis yang dapat menyebabkan risiko masalah kesehatan yang lebih serius.