Konflik Abadi: Sejarah Panjang Konflik Israel-Palestina

Fajarpos.com
Fajarpos.com
Konflik Abadi Israel-Palestina (Istimewa).

Jakarta – Konflik antara Israel dan Palestina adalah salah satu konflik terpanjang dan paling kompleks dalam sejarah modern.

Konflik ini telah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade dan melibatkan berbagai isu politik, sosial, dan agama.

Awal Mula Konflik

Konflik ini bermula ketika Inggris menguasai wilayah yang dikenal sebagai Palestina setelah mengalahkan Kesultanan Ottoman, penguasa wilayah Timur Tengah dalam Perang Dunia Pertama.

Wilayah itu dihuni oleh minoritas Yahudi dan mayoritas Arab, serta kelompok etnis lainnya yang jumlahnya lebih sedikit.

Namun, ketegangan antara kedua etnis yang tinggal di wilayah itu meningkat, sehingga komunitas internasional memberi tugas kepada Inggris untuk mendirikan β€œrumah nasional” bagi orang Yahudi di Palestina. Keputusan ini merujuk pada Deklarasi Balfour yang ditandatangani pada 1917.

Perang Arab-Israel 1948

Pada tahun 1949, Inggris menarik diri dari Palestina dan Israel mendeklarasikan dirinya sebagai negara merdeka.

Kala itu, warga Palestina merasa keberatan, dan negara-negara Arab dimobilisasi untuk mencegah pembentukan negara Israel. Kejadian itu menyebabkan Perang Arab-Israel pada tahun 1948.

Konflik Berlanjut

Sejak itu, wilayah tersebut telah dilanda serangkaian konflik bersenjata, termasuk beberapa perang yang menentukan dinamika hubungan Israel-Palestina.

Salah satunya adalah Intifada pertama pada tahun 1987, di mana warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza melawan pemerintah Israel.

Situasi Saat Ini

Konflik Israel dan Palestina ini adalah yang terbaru dari pertikaian kedua pihak selama tujuh dekade terakhir. Meski telah berlangsung selama puluhan tahun, konflik ini masih jauh dari penyelesaian. Kedua belah pihak masih berjuang untuk mencapai perdamaian yang adil dan langgeng.

Konflik Israel-Palestina adalah cerminan dari kompleksitas dan keganasan konflik modern. Meski demikian, harapan akan perdamaian masih ada.

Kedua belah pihak, bersama dengan komunitas internasional, harus terus berupaya mencari solusi damai untuk konflik ini.

(*)