JAKARTA – Media sosial dibikin geger usai diramaikan dengan narasi soal dugaan politikus Fahd A Rafiq sebagai sosok yang membongkar kasus korupsi Pertamina Patra Niaga.
Dalam narasi yang dibagikan akun TikTok @berangkas.indo8 dikutip Senin (10/3), Fahd yang pertama kali membocorkan soal kasus korupsi Pertamina Patra Niaga ke Kejaksaan Agung.
“Fahd A Rafiq, si pembongkar Patra Niaga. Ternyata yang pertama membocorkan operasi Patra Niaga ke Kejaksaan adalah Fahd A Rafiq salah satu yang terlibat,” isi narasi dalam video.
Fahd menilai kasus korupsi Patra Niaga ini sudah terlalu besar sehingga cepat atau lambat akan terbongkar. Agar namanya tidak terseret, Fahd pun langsung memberi tahu soal kasus korupsi ini ke Kejaksaan Agung.
“Menurut kabar dari beberapa orang dekat Fahd, Fahd berpikir operasi ini sudah sangat besar, cepat atau lambat pasti akan ketahuan. Agar tidak terseret kasus korupsi untuk ketiga kalinya, Fahd memberitahu operasi Patra Niaga ke Jaksa Agung Muda Intelejen Reda Manthovani,” tulisnya.
“Reda kemudian memberitahu Jaksa Agung, ST Burha Nurdin, agar membongkar kasus sebesar ini. Kejagung memberi tahu Mr. X yang punya backing-an kuat di istana. Mr. X tertarik untuk mengambil alih bisnis Riza Chalid dan akan mendukung penuh Kejagung dalam membongkar kasus Patra Niaga,” sambungnya.
Fadh hanya meminta dirinya dan Karyoto, Kapolda Metro Jaya tidak diseret dalam kasus Patra Niaga dengan pemanis dia akan memberi ke Jamintel Reda bagian dari proyek baru sebesar Rp45 trilun selama 4 tahun.
Proyek baru ini adalah pengadaan alat kesehatan dalam pemeriksaan kesehatan gratis Kemenkes. Untuk proyek ini Fahd memeras Sekjen Kemenkes dan Dirjen Kefarmasian dan Alkes Kunta Wibawa dan Lucia Rizka.
Fahd minta fee proyek 30 persen dan vendor untuk mengerjakannya PT Kawan Lama yang merupakan afiliasi Fadh.
Diketahui sebelumnya, Kejaksaan Agung telah menetapkan 9 tersangka dalam dugaan kasus korupsi tata kelola minyak di Pertamina yang menyebabkan negara rugi Rp193,7 triliun.
Para tersangka itu yaitu Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina InternasionalSani Dinar Saifuddin, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi, serta VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional Agus Purwono.
3 tersangka dari pihak swasta yaitu Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selakubeneficial ownerPT Navigator Khatulistiwa, Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.
Dua tersangka lainnya yaitu Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PTPertaminaPatra Niaga Maya Kusmaya dan VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga Edward Corne.