Alasan Kubu Prabowo-Sandi Memilih Djoko Santoso Sebagai Ketua Tim Kampanye

Fajarpos.com Fajarpos.com
Djoko Santoso

Jakarta, FAJARPOS.com – Nama itu muncul: Djoko Santoso. Pria yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI itu, kini ditetapkan menjadi ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) dari pihak bakal calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebilah keris yang menyimbolkan sikap kesatriaan diserahkan oleh Prabowo kepada Djoko.

“Sudah oke Pak Djoko Santoso,” kata Prabowo saat dimintai konfirmasi oleh wartawan usai menghadiri perayaan ulang tahun Djoko Santoso di Cipayung, Jakarta, Sabtu (8/9/2018).

Penyerahan keris ini, ungkap Prabowo, selain sebagai simbol sikap kesatriaan, pun bentuk mengindikasikan bahwa Djoko bak seorang senopati, seorang panglima yang siap untuk berjuang bersamanya.

“Saya sangat bergembira beliau berjuang bersama saya sekarang,” ucapnya.

Mengenai pendeklarasian Djoko, hal ini memang belum dilakukan. Sebab, menurut Prabowo, deklarasi Djoko sebagai ketua tim harus dilakukan pada waktu yang tepat.

“Penetapannya pada 20 September. Sekitar itulah,” tutur Prabowo.

Sementara Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan, salah satu alasan deklarasi belum dilakukan karena susunan TKN dari pihaknya belum sepenuhnya lengkap. Mustahil melakukan pendeklarasian jika struktur belum utuh.

Lalu anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade, membeberkan alasan penunjukan Djoko. Andre menilai, kemahiran Djoko dalam meracik strategi adalah salah satu alasan kuat yang membuat Prabowo serta pihaknya menambatkan pilihan terakhir pada sosok Djoko Santoso.

“Kemampuan dan pengalaman beliau melakukan perencanaan, pemetaan, dan penguasaan lapangan, jelasnya.

Ditambah lagi, kata Andre, prestasi-prestasi yang diraih oleh Djoko, membuat pihaknya semakin jatuh hati. Misal, sosok Djoko menurut Andre cukup dikenal masyarakat sebagai sosok penting yang dapat meredam konflik antar-agama yang berkecamuk di Maluku sekitar tahun 2002. Djoko pada saat itu tengah menjabat pangdam XVI Pattimura, pun sebagai panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan.

Hubungan antara Djoko dan Prabowo, lanjut Andre, juga sangat baik. Bahkan, Prabowo pernah didampingi oleh Djoko sebagai wakil kala dia menjabat komandan Batalyon 328.

Djoko sendiri sudah menuturkan soal penetapan dirinya sebagai ketua TKN saat dia selesai mengikuti pertemuan para petinggi partai koalisi Prabowo-Sandi di kediaman Prabowo, Jalan Kartanegara,  Jakarta, Jumat (7/9/2018). Walaupun kubu Prabowo-Sandi masih enggan mengumumkan secara resmi ke publik.

Ade juga menjelaskan, Djoko telah mulai bekerja pasca ditunjuk Prabowo. Alhasil, pihaknya kini menemukan dugaan rencana kecurangan untuk pemilu 2019 mendatang.

“Pak Djoko langsung kerja dan terbukti langsung menemukan 25 juta DPT ganda untuk pemilu 2019,” tandasnya. (FNI)