Situasi Kian Memanas, Israel Secara Resmi Umumkan Perang Melawan Hamas

Fajarpos.com
Israel Secara Resmi Umumkan Perang Melawan Hamas

Fajarpos.com, Gaza – Kabinet keamanan Israel secara resmi mengumumkan perang melawan Hamas hari ini, tanggal (08/10/23), sesuai dengan Pasal 40 Undang-Undang Dasar Israel.

Israel, meskipun tanpa konstitusi tertulis, mengikuti 13 Hukum Dasar yang memiliki fungsi yang serupa. Sebelum deklarasi perang, jumlah korban telah meningkat, dengan laporan media lokal yang menyebutkan bahwa 600 orang Israel tewas akibat serangan tersebut.

Sementara itu, otoritas Palestina melaporkan setidaknya 370 orang tewas dan 2.200 orang terluka di Gaza sebagai akibat dari serangan balasan Israel

Sebelumnya, serangan roket diluncurkan Hamas ke Israel hingga melintasi Ibu Kota Israel, Tel Aviv pada Sabtu (7/10/2023).

Netanyahu mengutuk keras serangan tersebut dan mengatakan bahwa Israel sedang dalam keadaan perang. Namun saat itu, deklarasi hanya bersifat retoris.

Pertama kali sejak Perang Yom Kippur 1973

Mantan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah berhasil memenangkan cukup kursi untuk kembali berkuasa di Israel, menurut hasil exit poll yang diumumkan pada Selasa (01/11/22).

Deklarasi perang yang diumumkan oleh Kabinet Keamanan Israel merupakan peristiwa yang sangat signifikan, karena ini adalah yang pertama kalinya sejak Perang Yom Kippur pada tahun 1973.

Sesaat setelah deklarasi perang tersebut diumumkan, jet-jet tempur Israel mulai melancarkan serangan udara yang intensif di Jalur Gaza.

Dikutip dari Times of Israel, Netanyahu mengumumkan bahwa keputusan itu membuka aktivitas militer yang signifikan.

Para pejabat memperkirakan lebih dari 600 orang tewas dalam serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh Hamas di Israel di dekat Gaza.

Serangan itu menjadi hari paling berdarah dalam sejarah Israel. Operasi balasan segera dilancarkan oleh Israel ke Hamas.

Pada Sabtu (7/10/023), Netanyahu juga bersumpah akan membalas serangan Hamas.

“Perang ini akan memakan waktu. Ini akan sulit,” ucapnya, dilansir dari Live Now.

Potensi keterlibatan Hizbullah

Kondisi terkini perang Hamas vs Israel. Pemuda Israel berlari mencari perlindungan saat penembakan di Ashkelon, ketika rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Gejolak peperangan Israel dan militan Palestina, Hamas, berpotensi mengancam keterlibatan Hizbullah, musuh bebuyutan Israel yang didukung oleh Iran dan diperkirakan memiliki puluhan ribu roket.

Mereka merupakan kelompok militan dan partai politik terbesar di Lebanon. Hizbullah telah menembakkan puluhan roket dan peluru pada Minggu (8/10/2023). Mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan yang dilancarkan ke tiga target di dalam wilayah Shebaa Farms yang dikuasai Israel.

“Hati kami bersama Anda. Pikiran kami bersama Anda. Jiwa kami bersama Anda. Sejarah, senjata, dan roket kami bersama kalian,” kata pejabat tinggi Hizbullah, Hashem Safieddine, dilansir dari Washington Post.

Masuknya Hizbullah menyuntikkan elemen baru yang mudah terbakar ke dalam pertempuran, ketika Israel terguncang oleh serangan canggih dan bercabang yang telah menewaskan sedikitnya 600 warganya dan lebih dari 2.000 lainnya terluka.

Sementara itu, militer Israel membalas serangan tersebut dengan pesawat tak berawak bersenjata.

Pejabat militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa situasi di perbatasan utara sudah tenang setelah pertukaran tersebut. Namun, dia menyampaikan bahwa pertempuran masih berlangsung di selatan dan masih ada situasi penyanderaan di sana.

Sedikitnya 10 lokasi di Israel selatan, termasuk lingkungan pemukiman dan pangkalan militer, masih menjadi zona pertempuran aktif pada Minggu sore.

Exit mobile version