Fajarpos.com, Jakarta – Partai Demokrat telah mengungkapkan bahwa Partai NasDem secara sepihak telah mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pasangan calon. Partai Demokrat menyatakan bahwa tindakan ini dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan.
Partai Demokrat mengklaim bahwa langkah tersebut tidak sejalan dengan semangat perubahan yang mereka anut.
“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” kata Sekjen PD, Teuku Riefky Harsya, dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2023).
Riefky, seorang perwakilan dari Partai Demokrat, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari Sudirman Said, yang mewakili calon presiden Anies Baswedan, bahwa Anies telah memberikan persetujuan terhadap kerja sama politik antara Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mendukung pasangan Anies-Cak Imin.
Persetujuan ini dikatakan telah diambil secara sepihak atas inisiatif dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat ‘dipaksa menerima keputusan itu (fait accompli),” ujar Riefky.
Atas peristiwa itu, Riefky mengatakan PD bakal menggelar rapat Majelis Tinggi PD. Hal ini sesuai dengan aturan yang tertuang dalam AD/ART partai berlambang bintang mercy itu.