IDR Desak Prabowo Segera Lakukan Perombakan Kabinet Merah Putih

Fajarpos.com
Retret Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang

JAKARTA – Kinerja Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto belum menunjukkan kinerja yang menggembirakan bagi kemajuan perekonomian nasional.

Untuk itu, Indonesia Development Research (IDR) mendesak Prabowo agar segera melakukan perombakan kabinetnya guna memastikan kebijakan politik dan ekonomi Presiden Prabowo dapat berjalan dengan baik.

Pendapat itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Development Research (IDR), Fathorrahman Fadli di Jakarta Rabu (30/4/2025) menanggapi pertanyaan wartawan soal soliditas kerja Kabinet Merah Putih yang gemuk dan gamang. Struktur kabinet yang gemuk, lanjut Fathorrahman Fadli tidak dapat menghasilkan kebijakan yang baik.

“Kabinet Prabowo yang gemuk dan didominasi orang-orang titipan Jokowi itu ternyata melahirkan banyak masalah, ” tegas Fathorrahman Fadli.

Ia menjelaskan, ada beberapa masalah pokok yang sedang dihadapi kabinet Merah Putih, mulai kesetiaan para menteri yang mendua, terlalu gemuknya organisasi kabinet, ketersediaan fiskal yang sempit, dan tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah dalam menghadapi dinamika geopolitik global.

“Kabinet Merah Putih tidak menunjukkan komposisi kementerian yang terbaik, sebab Presiden Prabowo terlalu longgar dalam menempatkan orang-orang Jokowi yang bermasalah dalam kabinetnya. Jika ingin sukses Prabowo harus segera merombak kabinetnya dan menggantinya dengan orang-orang yang terbaik,” tegasnya.

Prabowo, lanjut peneliti dan analis senior IDR itu tidak boleh kehilangan momentum dalam membenahi kinerja kabinetnya. Jika tidak, maka akan melahirkan tumpukan masalah yang sulit dicarikan solusinya.

Rakyat Indonesia sedang memantau dan memberikan penilaian yang cermat terhadap kepemimpinan Prabowo-Gibran selama ini. Pola pendekatan Prabowo yang terlihat permisif pada menteri-menteri bawaan Jokowi dan Gibran hanya akan membebani kepemimpinan Prabowo.

“Presiden Prabowo harus segera menunjukkan jati dirinya sebagai pemimpin yang tegas dan jangan sampai kepercayaan rakyat berubah menjadi  anarki,” ingatnya.

Merosotnya Kepercayaan Publik

Fathorrahman Fadli juga menegaskan adanya gejala lemahnya kepemimpinan Prabowo dalam

merespon dinamika politik secara baik. Kondisi tersebut disebabkan oleh posisi Gibran sebagai Wakil Presiden dinilai sebagai faktor penyumbang penurunan kepercayaan publik pada kepemimpinan Prabowo.

“Kepercayaan publik harus dijaga, jangan sampai merosot secara ekstrim akibat tingkat penolakan masyarakat. Jika merosot terus, kekuasaan Prabowo akan tergerus lebih cepat lagi.

Lemahnya Komunikasi Politik

Ketika ditanya soal seberapa efektif peran komunikasi lembaga kepresidenan terhadap isu-isu strategis, pria yang akrab disapa Mr. Ong itu menilai belum efektif. Bahkan posisi juru bicara kepresidenan Prabowo cenderung berpotensi menggerus citra kepemimpinan Prabowo di mata publik.

“Citra kepemimpinan Prabowo dari yang semula memiliki kelas kepemimpinan yang tegas dan peduli rakyat, saat ini dirasa mengalami penurunan drastis,” jelasnya.

Apalagi, lanjut dosen dari Universitas Pamulang ini, Prabowo sedang mendapatkan kritik keras dari  ratusan senior purnawirawan TNI. Mereka merasa sangat prihatin melihat kondisi bangsanya yang semakin tidak jelas.

Prabowo dinilai sedang menghadapi bahaya besar jika tidak segera melakukan tindakan yang mendasar dan berdampak strategis bagi kesuksesan kepemimpinannya.

(***)

Exit mobile version