Uang Jutaan Rupiah Tertelan ATM, Nasabah ini Kecewa Pelayanan BNI

Fajarpos.com
Uang jutaan rupiah nasabah BNI tertelan ATM.

BINTAN – Uang jutaan rupiah nasabah BNI  tertelan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang berlokasi di Batam Centre, Rabu (25/12).

Dikutip dari portal berita ulasanco, nasabah BNI yang uangnya tertelan itu berinisial N.

N mengaku panik setelah uang itu tidak masuk ke rekening bank miliknya. Dari mesin ATM hanya keluar selembar kertas putih kecil bertuliskan terjadi kerusakan mesin hardware, nomor seri transaksi dan nilai uang yang ditelan mesin ATM itu.

Di kertas itu tertera jumlah uang yang ditelan dalam mesin ATM sebesar Rp4.950.000.  Namun N yakin uang miliknya lebih dari itu.

“Ini pengalaman buruk di-ATM BNI. Ini pengalaman kedua di tempat yang sama,” kata N di depan ATM Bintan Centre.

Berulang kali N mencoba agar uang yang terlanjur disetor itu kembali, namun gagal. Petugas Satpam ATM BNI di Batam Centre tidak dapat berbuat banyak. Alasannya, hari ini merupakan hari libur sehingga tidak ada staf BNI.

Petugas Satpam BNI itu pun menjelaskan untuk mengembalikan uang milik N tersebut membutuhkan waktu, dimulai dengan melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak operator BNI melalui sambungan seluler +62 1 500 046.

N protes lantaran dirinya merasa dijebak menggunakan mesin ATM yang sudah rusak. Sebab sudah lima orang nasabah lainnya juga tidak dapat transaksi menggunakan mesin ATM lainnya.

Seharusnya, menurut dia mesin ATM yang rusak atau tidak dioperasikan sehingga nasabah dapat memilih mesin yang dapat melayani kebutuhan nasabah secara cepat, aman dan nyaman.

“Peristiwa ini merugikan saya, karena uang itu harus saya pergunakan untuk kebutuhan keluarga dalam waktu cepat,” ujarnya.

N berupaya menghubungi Call Centre BNI. Cukup lama menunggu. N akhirnya dapat menghubungi kembali pihak operator, yang kembali mengajukan pertanyaan seperti operator sebelumnya.

Operator BNI tersebut menyebutkan bahwa pengembalian uang nasabah dilakukan dalam kurun waktu 10, hari kerja.

N pun protes karena uang tersebut harus ditransfer kepada anggota keluarganya di awal bulan.

“Ini benar-benar sudah menguras energi saya, merugikan saya. Saya berharap mendapatkan pelayanan prima, tetapi yang terjadi justru sebaliknya.

N berencana melaporkan peristiwa itu kepada pihak yang berwajib agar menjadi pelajaran bagi pihak BNI maupun perbankan lainnya untuk melayani nasabah secara optimal.

“Saya masih konsultasi dengan kuasa hukum saya untuk melaporkan peristiwa ini. Jika ada perbuatan melawan hukum, saya laporkan kepada pihak yang berwenang,” ujarnya menegaskan.

(***)