Harta Karun Indonesia, Aceh Memiliki Potensi Gas Raksasa

Fajarpos.com Fajarpos.com
Ilustrasi: Potensi Gas di Aceh.

Jakarta, FP Regional – Pemerintah Indinesia yang di motori Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah memetakan proyek-proyek gas yang sudah beroperasi (produksi) maupun potensial.

Jika proyek gas ini berjalan sesuai rencana awal, maka pembangunan infrastruktur pipa yang menghubungkan Arun di Aceh hingga Jawa Timur perlu untuk segera dilakukan.

Menurut Dirjen Migas, Pemerintah Indonesia melihat adanya potensi gas seperti: di Andaman I, II dan III, Agung I dan II, yang ada di wilayah Aceh tersebut, termasuk diantaranya IDD, wilayah potensial gas lainnya.

“Kita sudah melihat adanya potensi migas di Andaman I, II dan III. Andaman II kita cukup optimis dari hasil tesnya. Juga lapangan IDD dan Agung I, II diharapkan 5 – 10 tahun lagi sudah berproduksi gasnya,” papar Tutuka dalam pernyataannya, dikutip Senin (24/10/2022).

Kini pemerintah RI sedang membangun pipa dari Semarang ke Batang yang diharapkan selesai tahun depan dan selanjutnya dari Batang ke Cirebon.

Diusulkan pula pembangunan pipa Dumai- Sei Mangke yang diharapkan dapat terwujud beberapa tahun ke depan.

“Mudah-mudahan beberapa tahun ke depan perencanaannya bisa disetujui sehingga kita punya pipa sambungan dari Dumai-Sei Mangke, kemudian dari Aceh sampai ke Jawa Timur. Ini artinya, gas dari Andaman 5 sampai 10 tahun lagi bisa dialirkan ke selatan hingga Pulau Jawa. Gas dari Agung I dan II bisa dialirkan ke Jawa Timur dan sebagian ke Jawa Barat,” jelas Tutuka.

Lanjutnya, pembangunan pipa gas yang terintegrasi sangat penting bagi ketahanan energi nasional di mana Indonesia dapat memenuhi kebutuhan energinya dengan sumber gas yang melimpah.

“Untuk transisi energi, kita perlu memanfaatkan sumber gas semaksimal mungkin karena diprediksikan produksi gas kita hingga beberapa dekade bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri,” pungkas Tutuka.

Pemerintah juga melihat adanya potensi migas di wilayah Indonesia bagian Timur, seperti Buton yang kini sedang dikaji lebih mendalam.

***