Jakarta, FP Nasional – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil tiba-tiba kritisi pengembangan ibu kota negara (IKN) yang terletak di Kalimantan Timur.
Ridwan Kamil berpendapat, sebagai kota yang baru, IKN bakal berpotensi jadi kota sepi.
Lanjutnya, jika IKN memiliki daya tarik alias tak bisa menarik banyak populasi dan hanya mengandalkan PNS sebagai populasi utama di IKN.
Namun, pihak Otorita IKN buka suara atas kritik yang lontarkan Ridwan Kamil. Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi, Tim Transisi IKN Sidik Pramono mengatakan, bahwa ibu kota baru dirancang sebagai kota yang utuh.
Bahkan ia menegaskan pembangunan IKN dilakukan bukan hanya memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
“Pernah disampaikan Pak Presiden berkali-kali ini kan nggak hanya memindahkan pusat pemerintahan tapi benar-benar bangun sebuah kota utuh yang punya visi kota dunia untuk semua. Dan di situ juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, simbol identitas bangsa,” ungkap Sidik sebagaimana dikutip dari detik, Minggu (23/10/2022).
“Cuma apa yang disampaikan kang Emil tentu akan jadi perhatian dan concern kita,” katanya.
Sidik juga mengatakan pembangunan IKN tidak dilakukan dalam jangka pendek, namun jangka panjang sampai 2045.
Pembangunan IKN masih berfokus pada kantor pemerintahan, dan yang jelas ke depannya bakal banyak komponen yang akan dibangun. Termasuk daerah komersial, fasilitas kesehatan, hingga pendidikan.
“Di tahap awal pun meskipun ini berfokus di kawasan pusat pemerintahan, tapi di perencanaannya ini punya kota yang ada ekosistem utuh. Bukan cuma perkantoran pemerintahan di situ bakal ada fasilitas kesehatan, sosial, pendidikan dan lain-lain,” papar Sidik.
(*)