JAKARTA – Ada lima faktor penyebab kepuasan publik atas kinerja pemerintahan Prabowo Subianto periode 100 hari kerja.
Hal tersebut disampaikan Dosen Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung Ridwan Sutandi dalam pernyataannya, Selasa (21/1).
Pertama, aspek karakter dan kolaborasi kepemimpinan. Prabowo dinilai sebagai pemimpin transformasional yang membawa perubahan dalam berbagai bidang.
Hal tersebut, lanjut dia, dipengaruhi oleh kepemimpinan Prabowo yang tegas, memiliki visi masa depan dalam aspek kedaulatan pangan dan pertahanan bangsa, berani dalam bertindak, serta pandai membangun hubungan personal dengan berbagai kelompok masyarakat.
“Figur kepemimpinan Prabowo menjadi kekuatan yang mampu membawa arus perubahan dalam dinamika kebangsaan. Hal ini dibuktikan dengan kompaknya Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo,” ujar Ridwan.
Faktor kedua, aspek penguatan SDM dan tata kelola pemerintah. Hal tersebut terlihat dari upaya Prabowo dalam menggandeng seluruh pihak yang ahli di bidangnya untuk masuk ke dalam pemerintahan.
“Selain itu, Presiden Prabowo merupakan pribadi pemimpin yang mampu merangkul dan mendapat dukungan dari berbagai kelompok masyarakat. Sehingga, transisi kepemimpinannya berjalan dengan kondusif,” kata Ridwan.
Aspek ketiga, inovasi program yang terkesan bukan pencitraan. Sejak di awal masa pemerintahannya, mantan Pangkostrad ini langsung memerintahkan seluruh jajaran kabinet untuk fokus ke program-program strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan kesehatan yang langsung berdampak kepada masyarakat.
Keempat, aspek komunikasi publik. Dalam pandangannya, model komunikasi publik Prabowo bersifat kolaboratif dan partisipatif.
Hal tersebut terlihat dalam beberapa kesempatan Prabowo mampu membangun pola komunikasi yang memberikan ketegasan, ketenangan, dan berjalan secara efektif.
Terakhir yakni kecepatan Prabowo dalam bertindak menghadapi isu-isu internasional yang mempengaruhi kedaulatan Indonesia.
Salah satunya yang terlihat yakni keaktifan Prabowo dalam kunjungan luar negeri dan forum-forum internasional. Tidak hanya yang mempengaruhi dalam negeri, Prabowo juga menunjukkan keberpihakan terhadap isu-isu kemanusiaan, anti penjajahan, hak asasi manusia, dan isu internasional lainya.
Misalnya, saat menampilkan semangat kemerdekaan untuk rakyat Palestina, hal ini menjadi gambaran penting dalam kinerja Presiden Prabowo yang tidak hanya membangun kemajuan secara internal, tetapi juga membangun performa dalam lingkup internasional.
“Dengan lima aspek tersebut tidak heran Prabowo berhasil meraup kepuasan publik 80,9 persen seperti hasil Survei Litbang Kompas yang dikutip Ridwan,” ungkapnya. (***)