Meski Telah Memakan Anggaran Sekitar 80 M, Timnas Indonesia U-17 Batal Akan Berlaga di JIS

Fajarpos.com Fajarpos.com
Jakarta International Stadium (JIS)

Fajarpos.com, Jakarta – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah mengumumkan bahwa Timnas Indonesia U-17 tidak akan bermain di Jakarta International Stadium (JIS).

Meskipun pemerintah telah mengalokasikan sekitar Rp 80 miliar untuk renovasi stadion ini agar dapat digunakan sebagai kandang Timnas Indonesia, namun ternyata semua laga grup Timnas U-17 akan diadakan di Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, sesuai dengan jadwal yang dirilis oleh FIFA.

Erick Thohir menjelaskan bahwa keputusan ini diambil agar setiap pertandingan dapat menampung lebih banyak penonton.

FIFA memiliki strategi khusus untuk memastikan bahwa semua pertandingan Piala Dunia U-17 ini dapat disaksikan oleh sebanyak mungkin penonton. PSSI juga memiliki target jumlah penonton yang harus dihadirkan dalam setiap pertandingan.

Lantas, renovasi apa saja yang tengah dikebut pemerintah di JIS saat ini?

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, sebelumnya telah menyebutkan bahwa ada sejumlah renovasi yang perlu dilakukan di Jakarta International Stadium (JIS). Renovasi tersebut termasuk penggantian rumput, perbaikan akses keluar-masuk area stadion, dan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

Basuki menjelaskan bahwa rumput di JIS akan diganti secara bertahap melalui metode penjahitan atau pitch stitching. Dengan metode ini, rumput tidak akan dipangkas secara total, tetapi hanya akan ditambahkan rumput baru. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kualitas rumput tetap terjaga dan kondisi lapangan tetap baik selama kompetisi Piala Dunia U-17 berlangsung.

“Pembagian tugasnya akan dikerjakan Pemprov DKI atau Jakpro mulai dari rumput stitching dan akses di dalamnya oleh DKI,” kata Basukidalam konferensi pers di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (9/8) kemarin.

Lebih lanjut Basuki menambahkan, juga akan ditambah sejumlah akses keluar stadion seperti ramp tol hingga jembatan penyeberangan orang (JPO). Hal ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan di kawasan stadion tatkala momentum bubaran penonton.

Untuk jangka panjang, ada rencana penambahan akses menuju stasiun kereta, namun rencana pembangunan infrastruktur ini tidak dikebut dalam waktu dekat.

“Ini yang akan kita tambah supaya orang keluar tol, nyatanya kalau keluar dari stadion sudah oke, pintu-pintunya sudah oke. Cuma, begitu keluar dari stadion kalau nggak ditambah akses, jadi numpuk satu, jadi harus dipecah gitu. Ini yang kita pecah kalau yang dari dalamnya sendiri nggak ada komentar dari FIFA,” jelasnya.

Sementara untuk akses area luar akan ada andil dari Dinas Perhubungan dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk alias CMNP selaku operator tol. Nantinya, keduanya berkolaborasi dalam membangun off ramp atau akses penghubung antara tol keluar menuju jalan raya.

“Kemudian ada juga Dishub, CMNP, membuat off ramp dari di belakang JIS untuk bisa membuat jalan akses sekitar Danau Cincin sehingga dari ramp tol menyusur Danau Cincin untuk bisa ke JIS,” jelasnya.

Selanjutnya, Kementerian PUPR lebih fokus pada pembangunan JPO. Nantinya JPO baru ini akan menghubungkan area parkiran di Ancol dengan JIS dengan panjang 430 meter dan lebar 5 meter.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja mengatakan, total anggaran yang dibutuhkan Kementerian PUPR untuk membangun JPO yang menghubungkan JIS dan Ancol itu diperkirakan tembus Rp 80 miliar.

“Nah itu kalau JPO-nya sendiri 430 meter atau 450 meter itu setahu saya Rp 80 miliar, Rp 70 atau Rp 80 miliar,” katanya usai konferensi pers.

Endra menjelaskan, anggaran tersebut masuk ke dalam dana alokasi Rp 100 miliar untuk perbaikan empat stadion Piala Dunia U-17. Dengan demikian, anggaran perbaikan stadion dominan digunakan untuk pembangunan JPO tersebut. “Iya, iya, semua (masuk ke anggaran Rp 100 miliar). Kan itu yang lain (renovasi stadion) hanya perbaikan minor,” jelasnya.