Jakarta – Menjelang Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, baliho yang menampilkan wajah Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, tampak mendominasi sejumlah titik di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Pemasangan baliho ini bertepatan dengan agenda penting Partai Golkar yang digelar di Jakarta Convention Center pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Berdasarkan pantauan langsung di lapangan, baliho yang menampilkan Bahlil tersebar di berbagai sudut kawasan GBK. Spanduk-spanduk tersebut tidak hanya menampilkan wajah Bahlil, tetapi juga mengidentifikasikannya sebagai calon Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. Menariknya, Bahlil menjadi satu-satunya calon ketua umum yang ditampilkan secara dominan melalui spanduk dan baliho dalam acara tersebut.
Baca: Elektabilitas Tinggi, Pengamat: Airin Rachmi Diany Layak Didukung Ketua Umum Baru Partai Golkar
Selain Bahlil, beberapa tokoh penting lainnya dari Partai Golkar juga terlihat di sejumlah spanduk yang dipasang di sekitar GBK. Di antaranya adalah Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Pelaksana Munas, Sari Yuliati, Ketua Penyelenggara, Bambang Soesatyo, serta Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Adies Kadir.
Acara Rapimnas sendiri dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dengan mengusung tema “Golkar Solid untuk Indonesia Maju.” Dalam agenda penting ini, Partai Golkar akan memilih Ketua Umum baru untuk menggantikan Airlangga Hartarto yang mundur dari jabatannya pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Untuk sementara, jabatan Ketua Umum Golkar dipegang oleh Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Pelaksana Tugas.
Rapimnas Golkar kali ini dihadiri oleh pengurus DPP dan 38 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar dari seluruh Indonesia. Selain itu, sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) yang mendirikan dan didirikan oleh Partai Golkar, atau yang dikenal sebagai Hasta Karya, juga turut ambil bagian dalam acara tersebut. Diperkirakan sekitar 500 peserta menghadiri Rapimnas, sementara Munas yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari akan mengundang sekitar 1.500 peserta.
Pada hari pertama Munas, agenda rapat paripurna menjadi fokus utama. Rapat ini membahas beberapa hal penting seperti penjelasan materi Munas, pengesahan jadwal Munas, pengesahan tata tertib Munas, serta pemilihan pimpinan Munas. Selain itu, laporan pertanggungjawaban DPP Partai Golkar periode 2019-2024 juga akan disampaikan, diikuti dengan pandangan dari berbagai daerah dan Hasta Karya terkait laporan tersebut.
Hari kedua Munas, yang akan berlangsung pada Rabu, 21 Agustus 2024, diisi dengan berbagai agenda penting lainnya. Beberapa di antaranya adalah laporan dari komisi organisasi, komisi program umum, komisi rekomendasi, serta pernyataan politik. Agenda yang paling dinantikan adalah pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk periode 2024-2029 yang akan dilanjutkan dengan penetapan Ketua Umum terpilih.
Percepatan pelaksanaan Munas Golkar dari jadwal semula, yang seharusnya digelar pada Desember 2024, disebut-sebut sebagai langkah responsif terhadap mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi kepemimpinan partai. Keputusan Airlangga untuk mundur ini memicu spekulasi dan pergerakan cepat di internal partai untuk memilih penggantinya.
Baca: Elektabilitas Airin Melonjak, Capai 77,3 Persen dalam Survei LSI
Bahlil Lahadalia, dengan kemunculannya yang dominan di berbagai spanduk dan baliho, dianggap sebagai salah satu kandidat kuat yang memiliki peluang besar untuk memimpin Partai Golkar. Sebagai Menteri Investasi, Bahlil memiliki rekam jejak yang solid dalam bidang ekonomi dan investasi, yang dianggap oleh banyak pihak sebagai modal kuat untuk memimpin partai politik besar seperti Golkar.
Namun, dinamika politik internal Golkar masih terus berkembang. Pemilihan Ketua Umum baru Partai Golkar dalam Munas dan Rapimnas kali ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan menjaga soliditas partai menuju Pemilu 2024.
(*)