Jakarta, FP Internasional – Rusia kembali hujani Ukraina dengan rudal. Berdasarkan laporan Selasa waktu setempat, bahwa pasukan Kremlin menyasar ke pembangkit listrik di Ukraina.
Dikabarkan sepertiga pembangkit hancur dan menyebabkan pemadaman total dan melumpuhkan pasokan air.
“Situasinya kritis sekarang di seluruh negeri,” kata wakil kepala kantor presiden Ukraina, Kyrylo Tymoshenko, mengatakan kepada televisi Ukraina, dikutip dari Reuters dan Channel News Asia (CNA), Rabu (19/10/2022).
Pernyataan Presiden Volodymyr Zelensky, menyebut sejak 10 Oktober, ada 30% setidaknya pembangkit listrik di Ukraina hancur. Rusia, kata dia, tengah melakukan “kampanye mengintimidasi warga sipil”.
“Menyebabkan pemadaman besar-besaran di seluruh negeri,” tulisnya di Twitter.
Barat anggap Rusia sengaja serang infrastruktur sipil dan Amerika Serikat (AS) juga mengutuknya dan menyebut kejahatan perang.
“Serangan-serangan itu, yang membuat Ukraina tidak memiliki panas dan kekuatan saat musim dingin tiba, adalah taktik terbaru Putin untuk meningkatkan perang yang membuat pasukannya kalah,” katanya.
Dilaporkan kehancuran Ukraina juga diberitakan di Mykolaiv, bagian selatan negara itu. Sebuah rudal benar-benar menghancurkan satu sayap sebuah bangunan di pusat kota.
Bekas serangan meninggalkan kawah besar. Seorang petugas pemadam kebakaran terlihat menarik mayat seorang pria dari puing-puing.
“Rusia mungkin mendapatkan kesenangan dari ini,” kata seorang warga bernama Oleksandr, pemilik toko bunga di dekatnya.
Namun, Moskow membantah atas tudingan sengaja yang menargetkan warga sipil. Kementerian pertahanan Rusia mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa mereka melakukan serangan menggunakan senjata presisi tinggi pada apa yang digambarkan sebagai target militer dan infrastruktur energi di seluruh Ukraina.
Sejumlah laporan menyebut, drone bunuh diri “kamikaze” Shahed-136 buatan Iran, terbang ke target mereka dan meledak. Iran sendiri membantah membantu Rusia. ***