Blibli Nekat IPO, Padahal Masih Rugi dan Punya Utang

Fajarpos.com

Berikut merupakan rincian realisasi dana 57% akan digunakan oleh perusahaan dan 43% akan digunakan oleh GTNe, entitas anak perseroan.

Kemudian dana yang disalurkan ke GTNe akan dilakukan secara bertahap berupa peningkatan penyertaan modal yang akan dimulai pada kuartal IV-2022.

“Apabila dana hasil Penawaran Umum tidak mencukupi untuk membiayai kegiatan di atas, maka perseroan akan menggunakan sumber dana lain berupa pinjaman,” tulis prospektus perseroan.

IPO Blibli harga penawaran Rp 410 – Rp 460 per saham dengan kode saham BELI, yang menawarkan saham sebanyak 17.771.205.900.

Kondisi neraca keuangan Blibli masih rugi Rp 2,5 triliun pada periode tahun berjalan di Juni 2022. Kerugian perusahaan e-commerce milik Grup Djarum tersebut juga membengkak jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 1,57 triliun.

Namun, pihak manajemen optimis kinerja keuangan perseroan akan terus membaik di masa depan, hal ini menjadi modal keberanian dan memutuskan IPO. Ditambah Blibli, Tiket.com, dan Ranch Market menyatukan ekosistemnya dengan membentuk Blibli Tiket.

“Dari 3 ini digabung menjalankan omnichannel dengan sinergi yang tinggi, itu kita lihat akan jadi perusahaan teknologi besar di Indonesia yang akan berkelanjutan dan berlaba positif dalam waktu singkat,” kata CEO PT Global Tiket Network (Tiket.com) George Hendrata.

Potensi bisnis e-commerce, perjalanan dan gaya hidup (travel dan lifestyle), serta ritel kebutuhan sehari-hari (grocery retail) disebut sangat besar. Survey Euromonitor dan Frost & Sullivan mengungkapkan potensinya tembus US$ 436 miliar atau setara Rp 6.746 triliun (kurs Rp 15.474).

George menyebut bisnis serupa di luar negeri sudah membuktikan berhasil mencatat kinerja dan antusiasme investor yang positif.

“Perusahaan lain pun yang sejenis di luar sudah IPO karena besar dan berkelanjutan. Siklusnya itu siklus positif karena pelanggan dari mana pun juga mau dari platform Blibli, Tiket.com maupun Ranch,” tuturnya.