Fajarpos.com, Jakarta – Pemain dan pelatih dari tim Pelita Jaya Jakarta dan Prawira Harum Bandung terlibat dalam persaingan yang sengit menjelang final IBL 2023.
Kedua tim terbaik dalam IBL 2023 ini bertemu dalam sesi jumpa pers yang diadakan di S Park, Senayan, Jakarta, pada Selasa (18/7). Pertandingan final pertama akan berlangsung di Hall A GBK, Senayan, pada Kamis (20/7) malam.
Dalam jumpa pers Final IBL 2023 tersebut, perwakilan dari tim Pelita Jaya yang hadir adalah Andakara Prastawa, Muhamad Arigi, Dominique Sutton, dan pelatih Djordje Jovicic. Tim Pelita Jaya tampil pertama dengan jaket hitam sebagai seragam mereka.
Andakara Prastawa, pemain kunci dari tim Pelita Jaya, menyatakan bahwa ia tidak gentar menghadapi tim Prawira Harum. Meskipun tim asal Bandung ini didukung oleh Brandone Francis, pemain asing terbaik dalam IBL 2023, Prastawa tidak merasa takut.
“Memang dia [Brandone Francis] statistik bagus. Kami sudah siapkan bagaimana cara hentikan dia, bagaimana Prawira main. Saya respek sama dia, tapi gak takut sama dia,” ucap Prastawa dengan suara bergetar sambil tersenyum tipis.
Bintang muda Pelita Jaya Arigi juga akan berhadapan dengan Yudha Saputra. Keduanya sempat berhadapan dalam ajang Liga Mahasiswa. Kini keduanya berhadapan lagi di pentas profesional dengan atmosfer lebih tajam.
“Pertandingan bakalan seru di final karena lima tahun lalu bertemu Yudha di final Liga Mahasiswa, sekarang ketemu lagi 2023. Kita banyak perubahan dan perkembangan. Bakalan seru, sih,” ucap Arigi dengan sorotan mata tajam.
Setelah hampir setengah jam perwakilan dari tim Pelita Jaya berbicara di panggung, giliran empat wakil dari tim Prawira naik ke panggung. Empat perwakilan dari tim Prawira yang tampil adalah Yudha Saputra, Reza Guntara, Brandone Francis, dan pelatih David Singleton.
Dalam penampilannya dengan mengenakan kaus oblong putih, perwakilan dari tim Prawira ini banyak tersenyum selama berada di atas panggung. Suasana tegang yang menyertai final di Jakarta terasa seolah dilepas begitu saja.
Brandone Francis, yang sebelumnya ditantang oleh Andakara Prastawa, tersenyum sejenak sebelum memberikan tanggapannya ketika diminta pendapat mengenai rivalnya itu. Bagi pemain yang terpilih dalam NBA Draft 2019 ini, final adalah final, dan yang memiliki mental yang paling siap akan keluar sebagai pemenang.
“Semuanya [kondisi tim] bagus. Saya tidak sabar dengan tantangan ini [dari Prastawa]. Kami sudah berada di final dan tidak akan menyia-nyiakannya. Kami siap membuat gebrakan,” katanya dengan intonasi datar.
Penembak tiga poin terbanyak Prawira, Reza Guntara, mengingatkan Pelita Jaya untuk waspada saat main di Bandung pada gim kedua. Atmosfer pertandingan di Bandung diyakini akan membuat Pelita Jaya tak berkutik.
“Ini hari yang ditunggu-tunggu. Kita sama-sama kuat. Prawira family, ini pasti final yang paling ditunggu. Kalian tahu kita sudah lama banget belum ke final lagi. Makanya inilah saatnya buat Prawira kasih sesuatu untuk kota Bandung,” ucap Reza sambil tersenyum lebar.
Siapa pun nantinya meraih gelar juara, dipastikan mengukir sejarah baru. Jika Prawira juara, ini pencapaian terbaik selama 25 tahun setelah 1998 saat masih bernama Panasia Indosyntec. Sebaliknya jika Pelita yang juara, akan jadi tim pertama Indonesia yang mengawinkan gelar pramusim dan liga.