Edan! Dunia Kedokteran Kembali Tercoreng, Oknum Dokter PPDS UI Rekam Mahasiswi Lagi Mandi

Fajarpos.com
Oknum dokter rekam mahasiswi mandi

JAKARTA – Dunia kedokteran kembali dengan perilaku buruk oknum dokter karena pelecehan seksual.

Kali ini dokter gigi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (UI), Muhammad Azwindar Eka Satria, dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat atas dugaan pelecehan seksual.

Dokter gigi ini diduga merekam seorang mahasiswi saat sedang mandi di kamar kos di Jakarta.

Informasi ini mencuat ke publik, usai diungkap dokter sekaligus influencer drg. Mirza Mangku Anom, melalui unggahan Instagram Story pada Rabu (16/4/2025).

Dalam unggahan tersebut, drg. Mirza menampilkan salinan laporan kepolisian serta kronologi dugaan kejadian.

Menurut isi laporan, yang dibagikan akun @anggrna_siboro10 kepada drg. Mirza, korban tengah mandi di kamar kos yang berbatasan langsung dengan kamar mandi terduga pelaku.

Korban menyadari ada seseorang yang mencoba merekam menggunakan ponsel dari balik celah.

“Tiba-tiba pada saat pelapor mandi, menyadari ada yang berusaha merekam dengan menggunakan handphone. Atas kejadian ini pelapor merasa dirugikan dan trauma,” tulis laporan tersebut.

Korban kemudian, melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Pusat untuk ditindaklanjuti secara hukum. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap laporan tersebut.

Di tengah ramainya pemberitaan, sejumlah pihak yang mengenal Muhammad Azwindar menyampaikan pembelaan, melalui pesan pribadi ke akun Instagram drg. Mirza.

Mereka menyebut Azwindar sebagai pribadi yang dikenal baik dan perhatian terhadap keluarga.

“Dok, drg. Aswin orangnya baik, teman-teman yang kenal beliau kaget atas kasus ini. Ini pertama kalinya dok dia melakukan ini… Istri dan keluarganya sangat terpukul dengan kejadian ini,” tulis seorang pengirim pesan yang tidak diungkap identitasnya.

Namun, drg. Mirza menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Azwindar tetap merupakan pelanggaran etika, meskipun tidak terjadi saat praktik profesi.

“Maaf, tapi kali ini saya akan tetap berlaku adil. Walaupun sebenarnya kejadian pelecehan yang dilakukan oknum dokter gigi ini tidak dengan penyalahgunaan wewenang profesinya (tidak dilakukan kepada pasien),” ujarnya.

Ia menambahkan, dirinya akan terus mengawal kasus ini dan berkomitmen untuk fokus pada pengungkapan kasus-kasus, yang melibatkan pelanggaran etika dan penyalahgunaan wewenang profesi.

Pihak berwajib, belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait proses hukum yang berjalan. Kasus ini terus menjadi sorotan, terutama karena melibatkan tenaga medis dalam program pendidikan lanjutan di institusi ternama.
(***)

Exit mobile version