JAKARTA – PDIP resmi mengumumkan pemecatan mantan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.
Padahal wacana pemecatan Jokowi tersebut sudah lama mengemuka. Elite PDIP secara terbuka sudah menyampaikan soal pemecatan itu.
“PDIP menunggu momentum yang pas untuk memecat Jokowi, Gibran dan Bobby,” kata Pengamat Politik Citra Institute Yusak Farchan, Senin (16/12).
Menurut Yusak, pasca lengser, positioning Jokowi tak sekuat seperti saat menjabat presiden. Sehingga saat inilah PDIP blak-blakan mendepak Jokowi dan keluarganya dari PDIP.
Yusak menilai, pasca lengser dan pasca pilkada waktu yang tepat untuk memecat Nokowi. Apalagi di pilkada, Jokowi terang-terangan mengendorse jagoan yang menjadi lawan PDIP seperti di Jateng dan Jakarta.

“Pemecatan Jokowi oleh PDIP menandai klimaks dari hubungan buruk antara Jokowi dan Mega,” kata Yusak.
“Rekonsiliasi politik keduanya berjalan buntu dan tidak ada titik temu.”
Bahkan Yusak memprediksi Jokowi tak diam dengan perlakuan PDIP. Jokowi akan menabuh perang dengan Megawati.
“Ke depan tidak menutup kemungkinan Jokowi akan melakukan serangan balik terhadap PDIP,” tandas Yusak.
DPP PDI Perjuangan secara terbuka memecat Presiden Ke-7 RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dan Muhammad Bobby Afif Nasution sebagai kader partai terhitung sejak Sabtu (14/12) lalu.
Pemecatan disampaikan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun. Dia membacakan tiga surat pemecatan yang masing-masing bernomor 1649, 1650, dan 1651, secara berurutan kepada Jokowi, Gibran dan Bobby dalam siaran video resmi yang disiarkan oleh PDIP di Jakarta, Senin (16/12).
(***)