Gagasan Koalisi Permanen Prabowo, Pengamat: Jika Usung Paket Prabowo-Gibran Masalahnya Kompleks

Fajarpos.com
Pengamat politik Citra Institute Yusak Farchan. (Foto: Ist)

JAKARTA – Pengamat politik Citra Institute Yusak Farchan menanggapi wacana koalisi permanen yang ditawarkan Presiden RI yang juga Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada KIM Plus.

Peluang KIM Plus dipermanenkan sebagai koalisi untuk mengusung Prabowo sebagai Capres 2029 terbuka lebar. Namun Yusak menilai pembentukan koalisi permanen ini juga menghadapi masalah.

“Jika paket capres-cawapres yang diajukan adalah Prabowo-Gibran, maka desain koalisi permanen cenderung lebih kompleks permasalahannya,” kata Yusak kepada media, Minggu (16/2).

Partai seperti Nasdem, PKS, Demokrat, dan PKB bisa saja menolak karena keempat parpol tersebut memiliki peluang berkompetisi mengincar kursi cawapresnya Prabowo.

Tapi, kata Yusak, jika koalisi permanen hanya fokus mengusung Prabowo di 2029, maka KIM Plus (gabungan semua parpol minus PDIP) bisa saja bersepakat untuk berkoalisi. Dan Gerindra punya bargaining kuat dalam menggulirkan manuver pembentukan koalisi permanen

“Bargaining-nya adalah modal elektoral prabowo sebagai Capres terkuat 2029. Sejauh ini belum ada figur yang bisa menandingi elektabilitas Prabowo,” katanya.

Elektoral Prabowo yang tinggi itulah yang membuat Gerindra percaya diri bermanuver mengikat KIM Plus dalam perahu koalisi permanen.

“Manuver Gerindra tersebut sekaligus untuk mengunci parpol-parpol lain agar tidak mencapreskan kadernya di 2029,” katanya.

Namun, Yusak menganalisa, mulus tidaknya pembentukan koalisi permanen KIM Plus dalam mengusung Prabowo sebagai Capres bergantung seberapa kuat Gerindra memberikan insentif atau kompensasi kepada partai-partai di KIM Plus.

“Kalau kompensasinya tidak menarik, tentu partai-partai di KIM Plus akan mempertimbangkan ulang untuk berkoalisi mengusung Prabowo,” ucapnya.

(***)