Jakarta, FAJARPOS.COM – Satgas Antimafia Bola akhirnya menetapkan pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, sebagai tersangka pada Jumat (15/2/2019). Pria yang akrab disapa Jokdri ini, terjerat pasal Pasal 363 KUHP, Pasal 265 KUHP dan atau Pasal 233 KUHP akibat perusakan barang bukti pengaturan skor.
Menurut salah satu pengamat sepakbola yang juga koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, dia menyarankan agar supaya PSSI segera menggelar Kongres Luar Biasa dan pemilihan ketua umum yang baru.
Seperti yang dilansir di BolaSport, dia mengajukan supaya PSSI mengambil langkah yang tepat.
“Saya rasa harus segera dilakukan langkah-langkah strategis seperti yang ada di Statuta PSSI. Entah itu Kongres Luar Biasa atau pemilihan ketum baru,” ujar Akmal.
Sementara itu, banyak pihak yang mengajukan nama-nama terkait pengganti mantan ketua sebelumnya. Salah satunya adalah Achsanul Qosasi.
Zaenal Arif dan Fachrudin, misalnya. Mereka berpendapat sosok Achsanul Qosasi sangat tepat menduduki kursi Ketua Umum PSSI.
Zaenal Arif mengatakan bahwa Achsanul Qosasi sangat kaya pengalaman di dunia sepak bola nasional, terutama saat menjalankan sebuah organisasi seperti klub.
“Pak Achsanul sangat paham sekali dengan sepak bola. Karena itu, saya sangat mendukung dan setuju jika beliau jadi Ketua Umum PSSI,” kata Zaenal Arif.
Selain memahami kondisi persepakbolaan di Tanah Air, Achsanul Qosasi mempunyai jaringan kuat dalam bisnis. Terutama, untuk urusan birokrasi. Karena itu, jika Achsanul Qosasi menjadi ketua umum, bukan mustahil jika ke depannya klub-klub di Indonesia tidak kesulitan dalam urusan sponsor.
“Saat di Persepam dulu, tidak pernah kekurangan sponsor. Jadi, bukan mustahil kalau nanti dia jadi ketua umum PSSI, klub-klub akan mendapatkan jalan atau cara mendapatkan sponsor. Pokoknya, hal positif akan didapat oleh sepak bola Indonesia jika beliau menjadi ketua umum PSSI,” sambungnya.
Tak berbeda jauh dengan Zaenal Arif, teman satu klubnya dulu di Persepam MU , Fachrudin mengatakan berkat tangan dingin Achsanul, masyarakat Madura mempunyai klub kebanggaan yang pernah diperhitungkan di kompetisi Indonesia Super League (ISL).
“Beliau bisa menjadi bapak bagi atlet-atlet sepak bola Indonesia. Dia bisa mengayomi pemain dan orang lain. Bisa menempatkan diri, kapan beliau tegas, humor dan bercanda,” tuturnya. (Bung)