Jakarta, FP Internasional – Presiden Amerika Joe Biden telah menandatangani undang undang terkait dengan pemberian perlindungan federal kepada pernikahan sesama jenis. Masyarakat AS berkumpul di depan Gedung Putih untuk merayakan tonggak legislatif ini.
Biden mengatakan Bahwa UU Respect for Marriage Act ini menjadi kemenangan hak bagi seluruh orang.
“”Amerika mengambil langkah penting menuju kesetaraan, untuk kebebasan dan keadilan, bukan hanya untuk beberapa orang, tapi untuk semua orang,” ujarnya.
Penandatanganan ini dilakukan pada 13 Desember 2023 sore hari waktu setempat.
Pada saat dilakukan seremoni penandatanganan UU ini Biden berpidato bahwa UU dan cinta yang dipertahankan bisa menyerang kebencian dalam berbagai bentuk, maka UU ino menjadi penting bagi setiap masyarakat Amerika, masyarakat dapat mencintai siapa saja dengan bebas.
Selain itu Mahkamah Agung Amerika Serikat pun saat ini menjadi lebih konservatif dengan membatalkan hak aborsi yang telah ada dalam kurun waktu yang lama. Seluruh anggota parlemen sayap kanan dan kiri bersatu untuk mencegah tindakan yang mengekang hal pernikahan sesama jenis.
Kongres AS telah menyetujui Respect for Marriage Act ini pekan lalu dan disahkan oleh Biden kemarin.
Dalam seremoni yang dilakukan di depan Gedung putih Biden berkumpul dengan anggota parlemen dari partai Republik dan Demokrat beserta para advokat dan juga penggugat dalam kasus persetaraan pernikahan di seluruh negeri.
Senator AS pertama yang mengakui jika dirinya gay Tammy Baldwin, mengatakan bahwa dirinya gembira saat penandatanganan Respect for Marriage Act. Ia membantu merancangnya di Kongres.
“Kami memberi tahu jutaan pasangan sesama jenis dan antar-ras bahwa kami melihat mereka dan kami menghormati mereka,” ujar Tammy.
Juru bicara Gedung Putih Jean-Pierre mengatakan bahwa UU ini akan memberikan ketenangan bagi LGBTQI+ serta pasangan dengan ras berbeda, dengan adanya jaminan hak dan perlindungan hak untuk mereka dan anak anak mereka.
(Ald/Ald)