Fajarpos.com, Jakarta – Wihadi Wiyanto selaku anggota komisi III DPR RI , mengajukan saran agar pembayaran denda tilang elektronik dapat dilakukan secara langsung melalui potongan dari rekening pelanggar.
Komisi III DPR RI mengusulkan saran tersebut yang diajukan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPR RI dan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri pada beberapa waktu yang lalu.
“Sistem ETLE, kalau kita mengacu kepada diri saya kebetulan kebiasaan nyetir juga mungkin overspeed, saya dikenai kena tilang juga saya di luar negeri,” ujar Wihadi, Kamis (13/07/23).
Proses pemasaangan kamera ETLE di Jalan Raya Serang – Jakarta atau depan Mal Of Serang. Lokasi itu menjadi salah satu lokasi penerapan tahap dua ETLE Polda Banten (Dokumentasi Ditlantas Polda Banten)
Wihadi menyampaikan, bahwasannya saat terkena lampu kamera ETLE dirinya tidak ditilang oleh polisi. namun, pada saat kembali ke Indonesia, kartu kreditnya sudah otomatis dikenakan denda tilang.
“Saya harus bayar dengan credit card saya. Apakah mungkin e-tilang ini juga dikaitkan dengan nomor rekening pemilik masing-masing yang di mana langsung bisa potong denda yang harus dibayar oleh pelanggar?” kata Wihadi Wiyanto.
Menurut Wihadi Wiyanto, penting untuk membentuk sistem yang memadai dan memperbaharui sistem tilang elektronik. Terutama, perlu dilakukan pembaruan pada sistem pengumpulan data pemilik kendaraan. Oleh karena itu, akan diperlukan upaya keras untuk masa depan yang lebih baik.
“Saya katakan, bahwa yang namanya lalu lintas ke depannya ini (harus) menuju kedisiplinan. Kita semuanya kita harus disiplin untuk berlalu lintas,” ujarnya.
Menanggapi usulan anggota DPR Komisi III tersebut, pengamat masalah transportasi dan hukum, Budiyanto, mengatakan, di era perkembangan teknologi digital yang begitu canggih, cara apapun bisa dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku.
“Adanya usulan anggota DPR agar denda pelanggaran lalu lintas dilakukan secara langsung dengan cara memotong saldo di bank atau kartu kredit, menurut pendapat saya, menjadi masukan untuk dianalisa dan dipertimbangkan untuk bisa dilaksanakan,” ujar Budiyanto, .