Bondowoso, FP Sehat – Jengkol jadi makanan favorit bagi warga jakarta baik pribumi maupun pendatang. Namun, jangan salah jika kebanyakan dalam mngonsumsi jengkol dapat menyebabkan hal berikut.
Bau tidak Sedap
Dampak makan jengkol pertama adalah timbulnya bau tidak sedap dari mulut saat bernapas, keringat, feses, serta urin. Semua orang yang gemar dengan makanan ini sudah pasti biasa dengan efek yang ditimbulkan tersebut.
Meski demikian, semua orang pasti ingin konsumsi maknan favoritnya tapi juga ingin tetap wangi. Ternyata, bau tak sedap yang timbul dapat diatasi dengan membersihkan tubuh dengan peralatan mandi yang mengandung wewangian, seperti pasta gigi, obat kumur, sabun, dan deodoran.
Dan bau tak sedap pada urin juga dapat dikurangi dengan cara membilas kemaluan sebelum dan setelah kencing dengan air yang cukup. Cairan pembersih juga bisa digunakan jika diperlukan.
Fungsi Ginjal
Hati-hati konsumsi jengkol karena kandungan nitrogen cukup tinggi dan tersebut dapat mengganggu fungsi ginjal.
Jengkol mengandung asam jengkolat, asam ini sulit larut dalam air karena memiliki pH asam dan bahkan dapat menyababkan kristal jengkolat yang bisa mengganggu saluran kemih dengan penyakit kencing batu dan gangguan ginjal lainnya.
Merusak hati, jantung, paru, dan pankreas
Menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PubMed.gov yang meneliti efek pemberian ekstrak asam jengkolat dengan hewan percobaan tikus.
Ternyata, jengkol menunjukkan efek menguntungkan organ vita paru dan pankreas tikus dengan diabetes. Bahkan jengkol dapat menyebabkan hipertrofi (pembesaran otot) dan lesi (keadaan tubuh dengan jaringan yang abnormal) pada jantung, ginjal, hati, paru-paru dan pankreas tikus normal.
Namun Klik Dokter mempublikasi sebuah hasil penelitian, menemukan adanya perlemakan hati pada tikus. Hal tersebut masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait temuan ini.
Menurunkan Kesadaran Diri
Konsumsi makan jengkol dapat menyebabkan hilangnya kesadaran. Hal ini disebabkan keracunan jengkol berat.
Bahkan keracunan asam jengkolat berat juga ditandai dengan urin berwarna merah, tidak bisa kencing, dan sulit minum.