Tangerang Selatan, Fajarpos Media – Profil Sri Mulyani sebagaimana dikutip dari situs resmi Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Bandar Lampung, Lampung, pada 26 Agustus 1962.
Dia mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada 1986.
Selesai menempuh pendidikan sarjana, Sri Mulyani melanjutkan pendidikan di University of Illinois at Urbana Champaign, Amerika Serikat, dan meraih gelar Master of Science of Policy Economics pada 1990.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada 1992, wanita yang akrab disapa Ani ini mendapatkan gelar Ph.D. in Economics dari universitas yang sama.
Pada 21 Oktober 2004, Sri Mulyani mendapatkan penugasan pertama sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Selanjutnya, pada 5 Desember 2005, dia dilantik menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Indonesia Bersatu I untuk pertama kalinya.
Selama menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati banyak menorehkan prestasi, termasuk berhasil menstabilkan ekonomi makro dan mempertahankan kebijakan fiskal.
Reformasi Kementerian Keuangan dinahkodainya dengan baik, sehingga banyak terjadi perubahan fundamental di Kementerian Keuangan kala itu.
Kinerja yang apik membuat Emerging Markets Forum menobatkan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan Terbaik 2006 pada 18 September 2006.
Dia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes pada 2008, serta wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia pada Oktober 2007.
Bukan hanya itu, Sri Mulyani juga menjadi Menteri Keuangan Terbaik untuk 2006 oleh majalah Euromoney.
Sri Mulyani Jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia
Pada 2008, Sri Mulyani menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Dia menggantikan Boediono yang saat itu dilantik menjadi Gubernur BI.
Namun, sejumlah jabatan di Kabinet Indonesia Bersatu ditinggalkan saat Sri Mulyani menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Dilansir dari laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, ia adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang mengemban jabatan tersebut.
Adapun amanah tersebut diemban Sri Mulyani mulai 1 Juni 2010 hingga 2016 saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggilnya untuk kembali menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Kerja.
Prestasi Sri Mulyani
Sebagai pengamat dan orang yang berkecimpung di dunia perekonomian, Sri Mulyani beberapa kali menuai prestasi.
Pada Februari 2018, dia kembali terpilih sebagai Menteri Keuangan Terbaik dalam World Government Summit di Dubai.
Masih di tahun yang sama di bulan Oktober, Global Markets memilihnya menjadi “Finance Minister of the Year – East Asia Pacific”.
Gelar tersebut diberikan saat berlangsungnya IMF-World Bank Group Annual Meetings di Bali.
Satu tahun kemudian, Menkeu kembali dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia.
Tak hanya sekali, penghargaan ini telah diraih tiga tahun berturut-turut, yakni pada 2017, 2018, dan 2019.
Sri Mulyani juga mengemban amanah sebagai Co-Chair of the Pathways for Prosperity Commission on Technology and Inclusive Development bersama Melinda Gates.
Kemudian, Co-Chair of the World Economic Forum on ASEAN and sits on the Board of UNICEF’s Generation Unlimited Initiative.
Pada Agustus 2019, Sri Mulyani terpilih sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia untuk periode 2019-2023.
Hingga pada 23 Oktober 2019, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali sebagai Menteri Keuangan di periode kedua pemerintahan Jokowi.
Pada Oktober 2020, lagi-lagi Global Markets memilihnya menjadi “Finance Minister of the Year – East Asia Pacific” atas upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Harta Kekayaan Sri Mulyani
Berdasarkan data yang dihimpun dari elhkpn.kpk.go.id, Kamis (2/2/2023), Menkeu Sri Mulyani melaporkan total harta kekayaan bersih sebesar Rp 58 miliar pada 31 Maret 2022.
Pada laporan harta untuk periode 2021 tersebut, ia memasukkan lima sumber harta kekayaan, yakni tanah dan bangunan, alat transportasi, harta bergerak lain, surat berharga, serta kas dan setara kas.
Di antara hartanya, sebanyak 11 tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta dan Banten menjadi penyumbang terbesar dengan total Rp 45.811.090.623.
Tercatat, Sri Mulyani hanya memiliki satu kendaraan pribadi, yakni sebuah sepeda motor Honda Rebel CMX500 Tahun 2019 seharga Rp 145 juta.
Adapun harta bergerak lainnya, Menkeu Kabinet Indonesia Maju ini melaporkan harta senilai Rp 446.520.000.
Dia juga melaporkan kepemilikan surat berharga yang mencapai Rp 12.721.023.556.
Tak hanya itu, alumnus UI ini juga memiliki kas dan setara kas dengan nilai Rp 8.140.815.666.
Apabila ditotal, harta kekayaan Sri Mulyani mencapai Rp 67,2 miliar, tepatnya Rp 67.264.449.845.
Namun, Menkeu juga tercatat memiliki utang sebesar Rp 9.215.670.562.
Dengan demikian, total kekayaan bersihnya mencapai Rp 58 miliar, lebih tepatnya Rp 58.048.779.283.