Ini Dia Diantara Desain Pendidikan Nasional dan Sosok Tepat Mendikbudristek Kabinet Prabowo

Ainur Rahman Ainur Rahman
Amich Alhumami, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan (PMMK) Bappenas.

JAKARTA – Rektor Universitas Telkom, Prof Dr Adiwijaya berbicara bagaimana mendesain sistem pendidikan nasional di bawah pemerintahan baru Prabowo-Gibran untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Ia menyampaikan desain sistem pendidikan nasional ke depan mulai pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi harus disesuaikan dengan umur anak-anak dan skill mereka. “Jadi ada klasterisasi, namun muaranya berorientasi pada higher order thinking skills,” kata Adiwijaya.

Ia mencontohkan untuk siswa di sekolah dasar. Pada jenjang ini, desainnya tidak hanya bercerita tentang pengetahuan, tetapi lanjut pada pemahaman dan diberikan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka bisa merasakan (menganalisis) apa yang diajarkan.

Contoh lainnya, sebut Adiwijaya, pada jenjang pendidikan tinggi. Dalam ekosistem perguruan tinggi, para mahasiswa tidak hanya diberikan pengetahuan dan pemahaman tapi dilanjut sampai bisa menganalisis, evaluasi bahkan menciotakan solusi dari masalah yang dihadaoi, sehingga ini dapat menjadi salahsatu indikator kualitas mahasiswa  sebagai problem solver.

“Kemampuan problem solving itu adalah yang pertama dan utama dalam sistem pendidikan, yang perlu dikembangkan lebih intensif lagi,” tambahnya.

Tidak hanya kemampuan menyelesaikan masalah,  mereka perlu diajarkan, bagaimana bekerjasama dengan orang lain. Apalagi persoalan bangsa ini makin kompleks, sehingga dengan kolaborasi maka kontribusi yang diciptakan akan semakin luas dan berdampak. Tak kalah pentingnya, urai Adiwijaya, adalah persoalan adaptasi teknologi.

“Adaptasi terhadap teknologi yang ada  bukan hanya sekadar mengikuti dan menggunakan teknologi tapi perlu dipahami bagaimana teknologi bekerja dan dijadikan sebagai akselerator dalam penyelesaian masalah,” paparnya.

Adiwijaya mengatakan, dengan tantangan menyiapkan SDM handal menuju Indonesia Emas 2045, dibutuhkan sosok handal dan mumpuni, yang memahami seluk beluk sistem pendidikan nasional ke depan. Tidak hanya sebagai konseptor tetapi juga eksekutor.

Di antara sosok yang tepat menakhodai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi adalah Amich Alhumami, yang saat ini menjabat Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan (PMMK) Bappenas.

“Pak Amich sudah banyak berperan dalam hal ini (Pendidikan, Kebudayaan, dan Iptek), termasuk menjaga pencapaian sustainable development goals, bagaimana peranannya dalam pembanguman nasional ini. (Beliau) salah satu sosok yang layak diperhitungkan,” sebut Prof Adiwijaya ketika ditanyakan peluang Amich di Kemendikburistek.

Ia menilai, dengan pengalaman panjang di Bappenas puluhan tahun, Amich Alhumami sangat tepat jika diberi mandat untuk membenahi sistem pendidikan nasional pada pemerintahan Prabowo-Gibran secara holistik, yang memberi nilai tambah terhadap pertumbuhan ekonomi dan SDM sekaligus.

“Track record Amich Alhumami memperlihatkan hal itu bagaimana tanggungjawab keterlaksanaan pendidikan yang berorientasi outcome, sehingga dapat  memberikan dampak pada pembangunan Indonesia Emas 2045,” terang Adi.

(***)