Biografi Airlangga Hartarto: Pendidikan, Karir, Kungfu, & Menteri Mengikuti Jejak Sang Ayah

Fajarpos.com
Fajarpos.com

Tangsel, FP Tokoh – Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., IPU. (lahir 1 Oktober 1962) adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia periode 2019-2024 pada Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo-K.H Ma’ruf Amin dan Ketua Umum Partai Golkar. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin pada perombakan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla

Lahir dari keluarga yang lekat dengan masa Orde Baru di bawah Kepemimpinan Soeharto, menjadikan Airlangga Hartarto tumbuh di lingkungan keluarga yang berhubungan dengan dunia politik. Ayahnya, Ir. Hartarto Sastrosoenarto, mengawali jabatan politiknya sebagai Menteri Perindustrian Kabinet Pembangunan VI.

kemudian berpindah-pindah posisi, di antaranya sebagai Menteri Koordinator bidang Produksi dan Distribusi Kabinet Pembangunan VI, serta Menteri Koordinator Pengawasan, Pembangunan, dan Pendayagunaan Aparatur Negara Kabinet Pembangunan VII. Ayah Airlangga Hartarto adalah sosok kepercayaan Presiden Soeharto di masa itu.

Sebagai seorang anak dari keluarga yang kenal dekat dengan Soeharto, Airlangga Hartarto belajar menjadi pribadi tangguh, pekerja keras, disiplin, dan memiliki motivasi tinggi untuk meraih cita-cita. Terinspirasi dari sosok sang Ayah yang selama belasan tahun menduduki jabatan Menteri.

Di masa kecilnya, ayah Airlangga lebih banyak berperan mendorongnya untuk terjun ke dunia pendidikan. Cita-citanya menjadi seorang insinyur, yang kemudian diwujudkan dengan menjadi sarjana teknik mesin Universitas Gadjah Mada.

Airlangga kecil juga terpengaruh oleh semangat juang pamannya, Letkol Eddy Sukardi yang dinobatkan sebagai pahlawan kemerdekaan asal Jawa Barat. Letkol Eddy yang dalam silsilah Sunda adalah uwa dari Airlangga, berhasil memenangkan peristiwa yang dikenal sebagai Palagan Bojongkokosan, yakni pertempuran yang terjadi di sepanjang jalur Bojongkokosan (Sukabumi-Cianjur) pada Desember 1945 hingga Maret 1946, di mana pasukan Inggris berhasil dipukul mundur oleh Resimen III TKR di bawah komando Letkol Eddy Sukardi.

Bakti dan pengorbanan Letkol Eddy untuk Indonesia menjadi motivasi Airlangga kecil untuk mengikuti jejak sang uwa. Kiprahnya di dunia politik menjadi salah satu cara agar dapat membuat berbagai kebijakan yang adil dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sumber FPTV Network : https://youtu.be/usOoZDHAz3E