PT Gag Nikel Indonesia Disorot, Aktivitas Tambangnya Hancurkan Keindahan Raja Ampat

Fajarpos.com
Tambang Nikel di Raja Ampat
Tambang Nikel di Raja Ampat

JAKARTA – Keberadaan PT Gag Nikel Indonesia disorot karena aktivitas tambang nikelnya mengancam lingkungan dan masyarakat adat setempat.

Kiki Taufik, Kepala Global Greenpeace untuk Kampanye Hutan Indonesia, menilai kegiatan tambang yang berkedok hilirisasi sudah kebablasan karena turut mengorbankan wilayah yang sudah sepatutnya dijaga bukan justru dirusak.

“Saat ini Raja Ampat yang kita kenal sebagai tempat wisata alam terbaik yang ada di Indonesia dalam kondisi terancam (aktivitas tambang nikel),” kata Kiki dalam video singkat yang diunggah dari akun Instagram Greenpeace, Minggu (1/6).

Aktivitas tambang nikel diketahui merambah Pulau Kawe, Pulau Gag, hingga Pulau Manuran. Kondisi ini perlahan merusak ekosistem laut dan darat. Lubang-lubang tambang mengancam keanekaragaman hayati Raja Ampat.

Greenpeace menyebutkan, hampir seluruh pulau di Raja Ampat, termasuk pulau-pulau kecil, diberikan izin nikel atau izin ekspolitasi. 

PT Gag Nikel Indonesia merupakan perusahaan pertambangan yang fokus pada eksplorasi dan produksi bijih nikel, dengan wilayah operasional utama yang terletak di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.

Perusahaan ini awalnya didirikan sebagai perusahaan patungan antara PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dan perusahaan tambang multinasional BHP Billiton.

Namun, saat ini PT Gag Nikel sepenuhnya berada di bawah kendali PT ANTAM Tbk, anak usaha dari MIND ID (Mining Industry Indonesia).

(***)