Jakarta, FP Jabar – Gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada senin, 21 November 2022 telah mengakibatkan ribuan rumah hancur serta menelan 326 korban jiwa meninggal, 703 korban luka luka dan banyak warga yang mengungsi.
Namun warganet mengaitkan bencana gempa bumi ini dengan hal hal mistik dan ada pula yang menyebutkan bahwa bencana ini merupakan azab.
Warganet menganggap bahwa wilayah Cianjur kerap kali dijadikan tempat asusila dan hal hal lainnya yang tak senonoh.
Tentunya hal ini menuai perhatian tokoh pendakwah Indonesia, salah satunya adalah Habib Husein Ja’far. Dalam podcast Deddy Corbuzier mengatakan bahwa hal tersebut tidak baik untuk dikatakan.
“Pertama, etisnya jangan berdakwah bahwa Tuhan itu ada kepada orang kelaparan, orang yang sedang kelaparan harusnya didakwahi oleh dakwah tindakan, kasih makan dulu” ucap Jafar.
Ia mengibaratkan bahwa tak pantas kita mendakwah kepada orang kelaparan, seharusnya kita memberikan mereka makanan terlebih dahulu jika mereka sudah kenyang baru diberikan nasihat.
Jafar mengatakan bahwa janganlah kita berbicara seperti disaat genting seperti saat ini, jika ingin menyampaikan sampaikanlah nanti disaat keadaan lebih baik dan dengan cara yang baik pula.
Hal hal seperti ini harus dibicarakan agar tidak terulang lagi, warga Cianjur saat ini tidak butuh komen dan kritik netizen yang mereka butuhkan adalah mendoakan.
“Dan sebisa mungkin hadir di sana (lokasi bencana), baik pikirannya, tenaganya atau duitnya” ujar Jafar.
Jafar menyampaikan bahwa bencana ini merupakan musibah dan ujian untuk kita semua bukan hanya untuk warga Cianjur saja. Dari musibah yang terjadi di Cianjur akan menguji apakah masyarakat Indonesia akan solid atau tidak dalam membantu para korban.
Ia menyampaikan bahwa ujian bagi kita semua adalah apakah kita akan solid, solid disini ada dua hal yang pertama tetap berhusnudzon dengan apa yang terjadi dan kedua dengan membantu mereka.
Jafar menjelaskan kita tidak tahu apa yang terjadi disana, biarkan setiap orang intropeksi diri. Kita juga harus introspeksi diri karena bisa saja apa yang terjadi disana karena ulah kita dari uang anggaran yang dipotong hingga tukang yang culas, bangunan yang tak sesuai dan masih banyak hal lainnya yang tak kita sadari.
(Ald/Ald)