Jakarta – Galaksi merupakan kumpulan dari bintang-bintang yang saling terikat secara gravitasi, dan berputar-putar dalam bentuk spiral di ruang angkasa.
Sebagaimana dikutip dari NASA, Galaksi Bima Sakti merupakan 2 triliun galaksi di alam semesta yang dapat diamati.
Kelompok-kelompok galaksi terikat dalam gugusan galaksi, dan gugusan galaksi ke dalam gugusan super, yakni supercluster yang tersusun dalam lembaran-lembaran besar, membentang di seluruh alam semesta, diselingi dengan rongga gelap, dan membentuk semacam struktur jaring laba-laba.
Galaksi Bima Sakti sangat besar, dipredikasi berisi 100 hingga 400 miliar bintang, dengan lebarnya sekitar 100.000 tahun cahaya.
Kedengarannya memang sangat besar, setidaknya sampai Bima Sakti dibandingkan dengan galaksi lain.
Galaksi Andromeda tetangga kita, misalnya, lebarnya sekitar 220.000 tahun cahaya. Kemudian, ada galaksi lain, IC 1101, yang membentang sejauh 4 juta tahun cahaya.
Dilansir dari Space, jika pusat Bima Sakti adalah sebuah kota, berarti manusia di Bumi seperti tinggal di pinggiran kota, yang jaraknya sekitar 25.000 hingga 30.000 tahun cahaya dari pusat kota.
Adapun di pusat Bima Sakti terdapat sebuah lubang hitam supermasif bernama Sagitarius A*.
Memiliki massa yang setara dengan empat juta matahari, lubang hitam yang ditemukan pada tahun 1974 ini dapat diamati dengan teleskop radio yang dekat dengan konstelasi Sagitarius.
(*)