JAKARTA – Kapuspenkum Kejaksaan Agunggung, Harli Siregar mengatakan pemeriksaan terhadap Menteri BUMN Erick Thohir akan dilihat kebutuhan penyidik.
Dia meminta untuk melihat ke depan, apakah dibutuhkan atau tidak untuk dilakukan pemanggilan Erick Thohir untuk diperiksa.
“Kita lihat sikap penyidik ke depannya ya, apakah hal itu menjadi kebutuhan penyidikan,” ujar Harli.
Diketahui, Akun TikTok @brangkas.indo menarasikan keterlibatan Menteri BUMN Erick Thohir dan Presdir Adaro Boy Thohir dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah atau oplos BBM yang diusut Kejaksaan Agung.
Akun ini menarasikan kasus oplos BBM oleh Pertamina Patra Niaga sebagai aksi gila yang dilakukan 9 tersangka. Kenapa 9 tersangka berani melakukan korupsi ratusan triliun.
Di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dinarasikan jika semua pelaku mengaku mendapat arahan dan jaminan keamanan dari Presdir Adaro Boy Thohir dengan bantuan Menteri BUMN Erick Thohir.
Pengakuan tersangka didukung hasil penggeledahan rumah Riza Chalid, ayah tersangka Muhammad Kerry Andrianto Riza. Penyidik Kejagung berhasil kumpulkan bukti termasuk catatan keuangan dan dokumen yang menyatakan keterlibatan Boy Thohir dan tokoh lainnya.
Di akun ini juga dinarasikan jaringan pengoplosan BBM Pertamina Patra Niaga. Erick Thohir berperan sebagai penjamin keamanan Pertamina Patra Niaga dengan mengikutkan Kapolda Metro Jaya Karyoto yang juga mantan Deputi Penindakan KPK.
Erick juga mengajak Riza Chalid dan Boy Thohir dalam mengelola operasional oplos BBM melalui Kerry, anak Riza Chalid.
Sejumlah nama juga disebut seperti Stafsus Erick Thohir Arya Sinulingga hingga Fahd A Rafiq.
Dalam operasi ini juga dinarasikan, Erick dan Boy Thohir mendapat uang koordinasi Rp50 miliar per orang. Lalu Karyoto mendapat bantuan operasional Rp25 miliar.
(***)