Hasil Panen Menurun, Petani Tembakau Temanggung Bentuk Kerjasama

Fajarpos.com Fajarpos.com
Foto: Perekonomian

Temanggung, FAJARPOS.com – Para petani tembakau di lereng Gunung Sumbing, Dusun Lamuk Legok, Desa Legoksari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, memutuskan untuk selalu menjaga keaslian kualitas tembakau Temanggung walaupun hasil panen mereka menurun tahun ini.

Kepala Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Subakir, menuturkan bahwa para petani di daerahnya tidak mau mengambil tembakau luar daerah. Apalagi sampai mencampurnya dengan tembakau lokal, meskipun hasil panen mereka tidak mencapai satu keranjang.

“Para petani memproses hasil panen tembakau secara bersama-sama. Upaya ini sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan kemurnian tembakau asli lereng Gunung Sumbing,” ucap Subakir pada sebuah kesempatan, Minggu (2/9/2018).

Dia juga memaparkan, tahun ini hasil panen tembakau menurun 20 sampai 30 persen dari tahun lalu, sehingga untuk mendapatkan tembakau dalam jumlah satu keranjang atau minimal 30 kilogram tembakau ranjangan kering, para petani bergabung saat memproses tembakau.

Panen tahun ini, menurut Subakir, dalam satu hektare, petani hanya menghasilkan 700 kilogram tembakau ranjangan kering. Sedangkan biasanya petani dapat mencapai angka 1000 kilogram tembakau kera per satu hektare.

“Turunnya cukup banyak, penurunan produksi ini karena faktor cuaca yang terjadi selama masa tanam hingga panen raya tahun ini hampir tidak ada hujan,” jelasnya.

Subakir juga menjelaskan, dari kisaran lahan seluas 2.500 meter persegi pada petik awal hanya bisa mendapatkan antara 70 kilogram hingga 100 kilogram daun tembakau, padahal untuk satu keranjang tembakau minimal dibutuhkan 200 hingga 250 kilogram daun tembakau basah.

“Oleh karena itu, petani lebih memilih memproses tembakau secara bersama atau berkelompok. Pada petik awal hingga petik ketiga memang hasilnya tidak bisa satu keranjang penuh, jadi beberapa petani bergabung menjadi satu untuk mendapatkan satu keranjang penuh,” ucapnya.

Dia juga menambahkan, mayoritas petani di desanya memilih cara seperti ini daripada harus memasok tembakau luar daerah  yang kualitasnya tidak pasti. Dengan cara ini, tembakau Temanggung terjaga secara kualitas.

Soal pembagian hasil, lanjut Subakir, para petani tidak mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan pembagian dihitung sesuai dengan jumlah daun tembakau dari setiap petani dalam satu kelompok. (FNI)