JAKARTA – Pengamat politik Citra Institute Yusak Farchan menilai kehadiran putra tunggal Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, pada open house di kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Jokowi bukan sekadar silaturrahmi biasa.
Kehadiran Didit Hediprasetyo tersebut punya pesan politik saat Megawati dan Jokowi tak hadir pada open house di Istana.
“Kehadiran Didit Prabowo di open house Mega dan rumah Jokowi, saya kira itu jelas silaturahmi politik,” kata Yusak kepada fajarpos.com, Rabu (1/4).
Yusak menilai, absennya Jokowi dan Mega di open house Presiden Prabowo di istana menandai masih buntunya komunikasi politik antara keduanya. Muncul kesan keduanya menghindar duduk satu meja atau satu forum dengan Prabowo.
“Kehadiran Didit sudah pasti membawa pesan politik, setidaknya memberi signal bahwa hubungan baik antara Prabowo dengan Jokowi maupun Mega tetap terjaga,” kata Yusak.
Lebih jauh Yusak mengatakan bahwa tidak mudah bagi Prabowo untuk memecah kebuntuan politik Jokowi-Mega akibat konflik internal.
Namun demikian, meskipun belum berhasil mempertemukan Jokowi-Mega dalam satu forum, namun Prabowo terus mendorongnya.
“Saya melihat Prabowo terus berupaya menjaga keseimbangan komunikasi politik dengan keduanya. Didit dan Sekjend Gerindra Muzani ini simbol Prabowo.
Diketahui, silaturrahmi politik Didit menjadi sorotan usai mengunjungi sejumlah tokoh nasional pada hari pertama Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025).
Pada hari pertama Lebaran ini, Didit terlihat mengunjungi kediaman Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di Menteng, Jakarta Pusat.
Berselang beberapa jam, Didit sudah terlihat berada di Solo, Jawa Tengah untuk berlebaran ke rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
“Kehadiran Didit di kediaman Mega sangat penting untuk memperkuat atau mempertegas dukungan PDIP ke Prabowo,” tandas Yusak. (***)